Namun, selera makan Lareina menjadi lebih baik, bahkan menambah setengah mangkuk bubur lagi. Satu panci kecil bubur buatan Floella hampir habis.Alvaro juga makan cukup banyak. Floella sudah tak heran. Selama ini, Alvaro memang menyukai masakannya.Selesai makan, Alvaro keluar untuk menerima telepon. Floella menunggu beberapa menit, lalu menyusul ke luar.Di bawah koridor, Alvaro sedang merokok. Floella mengeratkan pakaiannya sebelum menghampiri. "Ada waktu sebentar?"Dia ingin membicarakan soal kehadiran Alvaro di acara peringatan kematian ibunya.Melihatnya datang, Alvaro menjauhkan rokok dari tangan, lalu mematikannya. "Kamu dari tadi di sini?" tanyanya dengan tatapan menyelidik.Floella baru menyadari makna tersiratnya. Pasti dia bertelepon dengan Rinoa tadi."Nggak, baru saja, setelah kamu tutup telepon," balas Floella dengan nada datar, meskipun emosi dalam hatinya bergejolak.Baru setelah itu, Alvaro menatap langsung ke arahnya. Dengan satu tangan dimasukkan ke saku, dia berkata
Read more