"Terserah kamu." Alvaro menatapnya sejenak, lalu merapikan dasi sambil berkata, "Kalau Nenek tanya nanti, kamu yang jelaskan sendiri."Floella langsung mengerti. Ternyata semua ini cuma untuk meredam keluhan Lareina karena Alvaro dianggap terlalu cuek padanya.Saat mereka turun ke bawah, Lareina baru saja kembali dari sesi latihan pagi.Sejak pagi-pagi sekali, dia sudah menyiapkan sup tonik untuk Floella. Floella tidak ingin menyia-nyiakan usaha Lareina, jadi dia memaksakan diri meminum beberapa sendok meski tubuhnya terasa tidak nyaman."Alvaro, antar Floella sekalian," ucap Lareina.Langkah Alvaro terhenti, lalu menoleh ke arah Floella. Floella langsung teringat pada telepon tadi pagi. "Nggak usah, Nek. Aku harus ke arah yang berlawanan, ada urusan."Lareina melirik sekilas pada Alvaro yang bahkan tidak menanggapi ajakan itu. Dia langsung tahu, cucunya memang tidak berniat mengantar Floella. Hal itu membuatnya geram!Floella tahu Alvaro akan menjemput Rinoa. Lagi pula, dia masih inga
Read more