Lama Rigo terdiam, memastikan tidak ada yang mendengar baru menjawab.“Saya mantan pengawal gembong, Pak,” kekeh Rigo.“Kenapa berhenti?” tanya Bara kepada Rigo yang sedang mengelap kaca mobil.“Hidup gak tenang, Pak,” jawab Rigo.“Sama saja dengan sekarang, hidup gak tenang,” ujar Bara.“Beda pak, kalau di sana itu. Ya hidup gak tenang dari aparat, dan batin gak tenang merasa bersalah dengan Tuhan,” cerita Rigo sambil terkekeh.Bara hanya mengangguk paham.Sebelum berangkat ketiganya sarapan terlebih dahulu.“Bang nitip donat ya,” ujar Ben kepada Bara.“Oke insyaAllah,” jawab Bara.“Kalian gak jalan ke kota?” tanya Bizar kepada Alana dan Ben.“Ngapain pa, bosan,” jawab Alana.“Mau main di sungai belakang aja hari ini,” ujar Ben.“Hati-hati ya kalau licin pelan-pelan atau tunggu siang. Tuh Ainel kemarin korban kesungai juga,” uar Bizar disambut gelak tawa sama yang lainnya.“Ainel mah anak kota pa, gak biasa. Sama abangpun demikian. Kalau Lana wong besarnya di pinggir sungai kok,” ja
Huling Na-update : 2025-09-11 Magbasa pa