Semua Bab Mendapatkan Cinta Sang Taipan: Bab 61 - Bab 70

Empat puluh menit kemudian.Rachel berhenti di depan pintu gudang.Trey sudah menunggu di depan pintu dan menyapa Rachel, "Nona Rachel, akhirnya kamu datang."Rachel mengamati sekeliling.Trey tersenyum dan berkata, "Bos bilang kamu punya sejuta cara untuk membuat perawat ini bicara, jadi dia nggak akan ikut campur dalam hal ini."Rachel menggigit bibir pelan dan pandangannya menunduk ke bawah.Caden selalu begitu cerdas.Rachel kemudian mengangkat pandangannya dan menarik napas dalam-dalam, tatapannya yang semula tenang kini dipenuhi dingin."Ayo, masuk," ucap Rachel."Baik," seru Trey.Di dalam gudang yang gelap, hanya ada satu lampu di tengah yang menyala redup untuk menerangi sedikit area. Cahaya redup ini membuat suasana makin misterius.Saat Rachel masuk, dia melihat perawat yang terikat di kursi sedang pingsan.Trey di sampingnya berkata, "Dia terus menjerit saat kami menangkapnya, jadi demi kelancaran acara ulang tahun Keluarga Emilio, aku terpaksa harus membuatnya pingsan. Non

Ekspresi Rachel berubah serius."Aku sudah punya tebakan, seharusnya itu dia. Aku akan menyelidikinya sendiri. Kalau aku butuh bantuan, aku akan menghubungimu. Terima kasih, Trey," ucap Rachel."Ini sudah tugasku, tetapi hanya dengan saksi perawat ini sepertinya nggak cukup. Kalau hanya mengandalkan kesaksian ini untuk menuduh Yasmin, dia bisa saja membantah semuanya. Tanpa bukti lebih lanjut, meski masalah ini dilaporkan sampai ke pihak kepolisian, kasusnya mungkin nggak akan bisa dilanjutkan," jawab Trey.Rachel menjawab dengan tenang, "Aku tahu. Makanya saksi ini harus digunakan dengan bijak agar Yasmin nggak bisa mengelak.""Tampaknya Nona Rachel sudah punya rencana sendiri. Kalau butuh bantuan, perintah saja," ujar Trey."Baik, terima kasih," balas Rachel.Keesokan paginya.Di rumah sakit.Stella sudah sadar. Bedanya dengan kemarin, hari ini dia sudah bisa berbicara dan tampak lebih bertenaga.Camila sedang duduk di samping tempat tidur, dia meluangkan waktu untuk mengunjungi Stel

Waktu berlalu dengan cepat, percakapan hampir selesai. Setelah mengetahui bahwa Stella perlu banyak beristirahat, Randy sangat tepat untuk segera berdiri."Hari sudah malam, aku pamit dulu," ucap Randy.Stella mengangguk dan berkata, "Baik, terima kasih sudah datang. Rachel, antar Pak Randy keluar."Di lorong rumah sakit.Trey membantu Randy berjalan di depan.Sementara Caden dan Rachel mengikuti di belakang mereka.Mereka tidak berkata sepatah kata pun, hanya berjalan dengan tenang. Rachel sedikit melirik ke samping dan kebetulan melihat Caden juga menatapnya.Pandangan mereka bertemu, cahaya yang sangat tajam dalam pandangan hitam Caden membuat Rachel terkejut dan segera menundukkan pandangannya.Saat tiba di depan lift, Trey membantu Randy masuk ke dalam lift dan Caden segera ikut masuk.Rachel berdiri di luar lift, kemudian dengan sopan berkata, "Terima kasih sudah datang untuk menjenguk nenek, Pak Randy."Randy tersenyum dengan lembut dan menjawab, "Nggak perlu berterima kasih pad

Di luar ruang operasi.Caden berdiri di depan pintu, sementara anggota Keluarga Finston lainnya yang sudah mendapat kabar juga segera datang.Mario dan anggota Keluarga Finston lainnya bergegas tiba di pintu, lebih dari sepuluh orang bertanya dengan cemas, "Bagaimana situasinya sekarang?"Gavin dan Yasmin juga ada di antara mereka.Caden menatap mereka dengan acuh tak acuh, dia tidak menyangka mereka bisa mendapatkan kabar begitu cepat.Trey buru-buru menjelaskan, "Tolong sabar semuanya, Pak Randy baru saja masuk ke ruang operasi, jadi situasinya masih belum jelas. Nanti akan ada petugas medis yang keluar memberi keterangan."Mario yang merupakan kakak tertua tampak sangat cemas, dia bertanya dengan wajah gelisah, "Kenapa bisa seperti ini? Berapa persen kemungkinan keberhasilan operasi kali ini? Apa Ayah akan baik-baik saja?"Trey menjawab dengan sopan, "Saat ini masih belum jelas, tapi Bu Camila yang memimpin operasi ini, seharusnya kemungkinan keberhasilannya sangat besar.""Bu Camil

Rachel perlahan menyipitkan matanya.Yasmin menanggapi perkataan Mario dengan patuh.Dia berkata, "Benar-benar nggak perlu sungkan, Pak Mario. Ini sudah tugasku. Lagi pula, aku sudah akan menjadi bagian dari Keluarga Finston, jadi segala urusan Keluarga Finston akan menjadi urusanku juga ...."Sebelum dia selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara serak yang dingin dan tajam di dalam ruangan."Dengar-dengar, kamu yang mengundangku?" tanya Rachel.Semua orang terdiam dan langsung menatap ke arah Rachel.Rachel mengenakan pakaian pelindung steril untuk operasi. Seluruh tubuhnya tertutup rapat, hanya sepasang mata yang terlihat. Saat ini, dia tampak sedikit dingin, suaranya serak karena sudah lama berada di ruang operasi, berbeda dengan suara biasanya.Saat mendengar itu, tubuh Yasmin kaku.Ini Sunny?Padahal sudah banyak tenaga medis keluar dan suara Yasmin pun cukup pelan, mengapa Sunny yang bisa mendengarnya?Gavin menatap Sunny dengan curiga, lalu bertanya, "Dokter Sunny, bukankah N