Mata Stella bergerak sedikit, tampak baru bisa merasa sedikit tenang.Rachel tidak mengatakan apa-apa, hanya memperhatikan angka-angka pada mesin. Setiap saat, dia hanya fokus pada kondisi neneknya.Ivana berdiri di belakang James. Meskipun sebenarnya dia merasa sangat enggan, sandiwara yang sudah dimulai harus tetap dilanjutkan karena Stella sudah sadar.Ivana mengangkat lengan bajunya, menyeka sudut matanya, lalu berkata, "Ibu, syukurlah kamu sudah sadar. Kami sekeluarga sangat khawatir, terutama Yasmin. Yasmin, cepat kemarilah."Yasmin melangkah maju, berkata dengan suara lembut, "Nenek.""Bu, kamu nggak tahu betapa khawatirnya Yasmin. Sejak kamu jatuh koma, dia datang ke rumah sakit setiap hari untuk menjengukmu. Nggak hanya itu, dia berusaha keras mengeluarkan banyak uang untuk mencari dokter terkenal Sunny untuk merawatmu. Siapa sangka karena terlalu khawatir, dia malah menemukan seorang penipu setelah membayarnya. Penipu itu sekarang masih berada di kantor polisi. Yasmin sangat
Read more