Semua Bab Istri Pengganti: Bab 71 - Bab 80

Seseorang di antara mereka bertepuk tangan sambil tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan Nadya. Dia menggelengkan kepala sambil menatap sinis, dia mendekatinya kemudian menarik tangan dan mencekalnya dengan kuat. “Awwhh! Apa yang kamu lakukan, lepaskan saya!” Nadya meringis saat wanita itu mencekal kuat pergelangan tangan Nadya.“Kita di sini kasusnya sama sepertimu, kita membunuh suami kita yang sangat brengsek. Dan kamu tidak mengakui kesalahanmu, untuk apa kamu di jebloskan ke sel tahanan dengan kasus pembunuhan, Kau bahkan tidak mengakuinya, kamu wanita sangat munafik. Dengarkan baik-baik kita akan di vonis hukuman mati atau seumur hidup berada di dalam sel, kita di sini sangat senang karena makhluk seperti laki-laki yang hanya bisa KDRT atau selingkuh wajib kita musnahkan dan saya tidak ada rasa menyesak telah melenyapkannya.” Ucap wanita paruh baya yang bernama Susan.Nadya tertegun dia menatap penuh dirinya merasa sangat miris mendengar pengaku

Hari ini Nadya masih menunggu Bastian, dia yakin sekali suaminya pasti menyelamatkan dirinya dan membebaskannya dari jerat hukuman. Dia tidak tahu meminta pertolongan kepada siapa lagi yang jelas keluarganya pun sudah tidak ada, mengingat Andara belum kembali normal Nadya merasa hidupnya seorang diri.“Nadya, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu,” ucap polisi wanita membuka gembok sel tahanan. Nadya terkejut dia sangat senang sekali akhirnya setelah beberapa hari mendekap di penjara ada orang yang menjenguknya. Dirinya bergegas bangkit dari tempat duduk kemudian menghapus air mata lalu berjalan ke arah luar.“Akhirnya, Tuan kau datang juga.” Seru Nadya ia segera bergegas keluar yang di dampingi polisi wanita. Semua orang melihat kepergian Nadya merasa iri, sampai kapan saat ini mereka belum pernah di jenguk oleh keluarganya sendiri sudah sangat lama mereka menginginkan momen seperti itu.“Anak baru itu sudah ada yang menjenguknya, kita selama dua

Pagi telah tiba di mana Nadya sudah rapih dengan pakaian yang dia kenakan, dia terlihat sangat fresh dari biasanya karena ia akan di sidang untuk yang pertama kalinya. Nadya tidak mau masalah seperti ini terulang kembali dia ingin namanya di hapus dari daftar nama pelaku pembunuhan. Nadya tidak mau namanya tercoreng itu bisa membuat reputasi keluarganya menjadi buruk, Nadya mulai mengikuti sidang di mana ia akan segera di bebaskan. Polisi yang menangkapnya tidak bisa berbuat apa-apa, semua tuduhan yang mereka berikan kepadanya tidak terbukti bersalah. Nadya bernapas lega Arga bisa membebaskannya tanpa syarat apapun. Ia merasa hutang budi kepadanya karena telah rela menolong dari jeratan hukum.Beberapa jam kemudian ketukan palu 3 kali membuat hati Nadya sangat senang dan bahagia sekali, hari ini ia bebas dari penjara dan bisa menghirup udara segar. “Di mana, Tuan.” Nadya membalikan tubuhnya dia juga bersalaman bersama hakim tidak lupa berterima kasih kar

“Apa yang kamu pikirkan, bukan begitu pekerjaan menjadi pengacara itu lebih sibuk.” Ujarnya Bastian mencoba mengelak supaya Arga tidak keberatan atas penolakannya.“Kau benar, aku salah paham terhadapmu, besok aku harus menemui klien ku dengan kasus baru, Kalau begitu aku pulang dulu kemungkinan malam aku datang ke sini untuk pindah dari Apartement. Ngomong-ngomong apa istrimu tidak keberatan?” Tanya Arga.“Keberatan! Kau ini dia tidak akan pernah keberatan apalagi kamu sodaraku.” Jawab Bastian sambil terkekeh.“Baiklah kalau begitu aku pulang dulu.” Akhirnya Arga pamit untuk pulang dia tidak akan membuat kekacauan mengingat kedua orang tuanya sudah lama meninggal. Kini dirinya cuma punya keluarga Bastian, dia tidak akan pernah kembali datang ke club malam lagi, semua masalahnya di masa lalu membuat dirinya trauma datang ke club malam.Di malam hari Nadya tengah duduk termenung malam ini Arga akan tinggal di sini untuk beberapa hari ked

Satu minggu kemudian.Hari ini Nadya tengah menyiapkan makan malam untuk Bastian dan Arga ia sengaja memasak untuk mereka berdua karena satu minggu ini dirinya melihat Bastian dan Arga terlihat sangat sibuk sekali.Dirinya bisa membuat rendang, sambal lalaban dan kerupuk, seperti yang mamahnya dulu ajarkan, Nadya berharap Bastian menyukai menu makan malamnya mengingat Bastian jarang sekali memakan makanan berat seperti ini.Akan tetapi ada sesuatu hal yang menarik perhatiannya, Nadya baru saja menyiapkan sajian makan malam dia ingin memberi kabar kepada suaminya di mana Bastian masih berada di dalam kamar dia tengah membersihkan diri.Perlahan kaki ia langkahkan menaiki anak tangga kemudian kedua matanya menoleh ke arah kiri di mana di sana terdapat ruang kerja Bastian terbuka sedikit. Langkah kaki ia hentikan kemudian Nadya membalikan tubuhnya untuk melihat siapa yang ada di dalam sana sementara Bastian masih berada di dalam kamar.