Gallen dan gerombolannya mencari keberadaan Navara. Ketiganya sejak tadi memantau ruang osis, tak beranjak sedikit pun, akan tetapi sosok cantik itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya meski bel istirahat telah berbunyi.Galau— Gallen jadi menyesal karena melewatkan kelas. Ia jadi tak bisa melihat istri cantiknya. Bodohnya sekarang ia malah tidak tahu keberadaan gadis itu dimana.“Gue coba cek ke kelas dulu deh.” Peka terhadap perasaan gundah sahabatnya, Boy bangkit berdiri. “Ntar gue bawa Bu Bos ke sini,” ucapnya sebelum meninggalkan meja kebesaran mereka di kantin.“Dia nggak ke kantin, nggak juga ke basecamp-nya Osis bangsat, bini gue terus ke mana, Rul?”“Lagi dipanggil sama guru kali ke ruangan, Bos. Tunggu laporan dari Boy aja.”Sepuluh menit Boy menghilang, anak itu kembali dengan napasnya yang terengah-engah. “Bos! Bu Bos, kata anak kelas kita, tadi disamperin sama Melvin,” lapornya, “ada yang liat mereka ke belakang sekolahan.”Tanpa kata Gallen mengangkat pantatnya. Ia
Terakhir Diperbarui : 2025-05-24 Baca selengkapnya