"Pi, sudah istirahat saja. Jangan terus gelisah begini," ucap Bu Neina lirih, melihat Pak Chandra yang mondar-mandir di ruang tamu."Lihat jam, sudah lebih tengah malam. Najla belum juga pulang." Tangan Pak Chandra menekan keningnya, gusar. "Teleponnya tak tersambung.""Pasti kehabisan baterai." Bu Neina mencoba menenangkan, walau sorot matanya sama-sama cemas.Pak Chandra berhenti melangkah, menatap istrinya lama. "Aku jadi teringat Keya waktu itu. Aku takut kejadian yang sama terulang."Bu Neina menghela napas, menunduk. "Aku juga kepikiran itu, Pi."Suara langkah terdengar dari arah kamar. "Pi, jangan terlalu khawatir. Kak Najla pasti aman," kata Liam sambil menghampiri. "Besok pagi kalau belum pulang, kita cari sama-sama.""Bagaimana bisa aku tenang? Aku ingat Keya, aku tak ingin anakku yang lain menanggung aib," ucap Pak Chandra keras.Keya muncul, berdiri ragu di samping suaminya. "Papi... jangan berpikir buruk dulu," katanya lirih. "Kak Najla itu selalu hati-hati.""Tapi kau t
Last Updated : 2025-08-25 Read more