"Ummi jangan terlalu lama di luar sini, ayo masuk. Biar aku temani Ummi," ucap Hanafi pelan setelah umminya tenang.Bu Aisyah menggeleng, air mata masih membasahi pipinya. "Ummi dari tadi di sini karena nungguin kamu, Fi. Syukurlah kamu segera datang. Ayo masuk, Ummi lemas. Aba masih di dalam, setelah ngomong sama dokter tadi.""Baiklah, Mi."Ia ingin bertanya lebih jauh, tetapi tubuh ibunya sudah goyah. Refleks ia meraih bahu ibunya, menopang dengan kedua tangan. "Sudah, Mi. Ummi istirahat di kursi tunggu ini duluh. Biar aku cek ke dalam."Sebelum sempat bergerak, langkah berat menghampiri mereka. H Darman muncul , wajah kusut, sorot matanya kelam. "Fi, kita harus cepat. Kamu ikut Aba ke Semarang malam ini. Kita harus jemput Nabil. Aku tahu kau lelah, Fi.""Baik, Ba." Hanafi mengangguk mantap, lalu meletakkan tas yang masih ia genggam.Mobil melaju menembus malam. Lampu jalan bergantian melewati kaca depan. Hanafi menggenggam erat setir, napasnya berat namun mantap."Aba, tidurlah se
Last Updated : 2025-09-01 Read more