"Kak, jangan lupa kasih susu buat Sheryn," suara Keya terdengar lemah dari ruang tengah. Ia masih duduk bersama Bi Ira yang sejak pulang tadi menghiburnya."Iya, Sayang," jawab Liam sambil masuk ke dapur. Tangannya cekatan menuang susu bubuk ke gelas, menambahkan air hangat, lalu mengaduk pelan. Aroma manis segera menguar.Sheryn berlari kecil ke arahnya, pipinya memerah. "Ak au, Yah," katanya cadel, sambil menggeleng kuat-kuat. "Da ikin Yah Abil."Liam tertegun. Gelas di tangannya hampir tumpah. "Sheryn... tapi kan sudah tadi dibikinno Ayah Nabil," suara Liam tercekat, "sekarang Sheryn minum ini dulu, ya."Sheryn mencebik, tetap menolak. Ia melompat ke pangkuan Bi Ira. "Ak au. Da Yah Abil."Keya yang duduk di ruang tengah menghampiri Liam. Lalu menepuk bahu Liam lembut. "Udah, Kak, biarin nggak mau, anak kecil kan ngomongnya suka polos. Jangan dihiraukan."Liam memaksa senyum, menaruh gelas itu di meja. "Ya sudah, tapi awas lho, ya,. kalau panggil Ayah minta susu," ucap Liam antara
Terakhir Diperbarui : 2025-08-18 Baca selengkapnya