Atmajaya menatapnya lama. Ruangan seketika senyap, hanya suara bayi Reynaldi yang sesekali merengek jadi pengisi udara. Bu Maya mengangkat wajah, sorot matanya teduh."Kami sudah dengar," ucap Atmajaya pelan, tapi tegas. "Dan itu bukan masalah bagiku, selama kamu jujur, dan memiliki tanggungjawab."Rere mendadak mengangkat kepala, matanya membelalak. "Papa... serius?"Atmajaya mengangguk, lalu menoleh pada istrinya. Bu Maya hanya menghela napas panjang, lalu tersenyum tipis. "Yang penting kamu tanggung jawab, Bil. Anak itu amanah. Dia ngak salah, kalian juga hanya korban."Nabil meremas jemarinya sendiri. Ada sedikit lega, meski wajahnya masih tegang. "Terima kasih, Bu, Pak. Sheryn memang segalanya bagi saya."Rere menggigit bibir. Ada gejolak yang sulit ia kendalikan mendengar nama Sheryn disebut di tengah keluarganya. Reynaldi mengusap pundak adiknya pelan. "Re, kamu nggak apa-apa?"Rere hanya mengangguk kecil.Atmajaya berdiri, tubuh tegapnya menambah wibawa. "Kalau memang serius,
Last Updated : 2025-09-26 Read more