Pagi itu, Elena kembali ke kantornya. Bukan karena ia ingin, tetapi karena ia harus. Meskipun Gerald telah melarangnya untuk bekerja, Elena tidak bisa berdiam diri. Ada rasa tanggung jawab yang kuat, sebuah dorongan untuk kembali ke dunia yang ia kuasai, dunia di mana ia adalah CEO yang tak tergoyahkan. Ia mengenakan setelan kantornya, merias wajahnya, dan melangkah masuk ke Atmaja Televisi dengan kepala tegak, seolah tidak ada yang terjadi.Begitu ia masuk ke ruangannya, sekretarisnya, Rani, sudah menunggu. Rani terlihat tegang, matanya dipenuhi kekhawatiran. "Elena, akhirnya lo datang juga," katanya, suaranya lega. "Elena tersenyum tipis. "Kenapa lo buru-buru ketemu gue? Ada masalah di kantor selama gue off satu hari?”Rani menunduk, menggenggam tangannya. "Bukan masalah di kantor, El. Masalahnya... di lobi."Elena mengerutkan kening. "Di lobi? Ada apa?""Leo," bisik Rani, suaranya sangat pelan. "Dia nunggu di lobi. Dia bilang dia ingin ketemu sama lo."Jantung Elena langsung berde
Last Updated : 2025-08-19 Read more