Di dalam ruang kerja lantai dua puluh, Bayu tengah menekuni dokumen di layar laptopnya. Beberapa berkas hukum terkait proses penggugatan Nadya dan pembekuan aset tengah ia pelajari dengan saksama.Tiba-tiba, ketukan terdengar dari balik pintu. Sebelum Bayu sempat menjawab, pintu itu terbuka perlahan.“Bayu,” suara itu dingin, namun tidak asing. Sara, ibunya, berdiri di ambang pintu dengan mantel panjang warna krem dan rambut disanggul rapi.Bayu langsung berdiri. “Mama?” Wajahnya tampak canggung, tidak menyangka kedatangan wanita yang paling ia hormati itu secara tiba-tiba.“Kenapa Mama tidak memberitahuku kalau mau datang ke sini?” tanya Bayu kemudian.“Tentu saja aku datang untuk menegurmu, Bayu,” ucap Sara datar, melangkah masuk dan langsung duduk di kursi tamu. “Aku hanya ingin bicara. Sekarang.”Bayu menutup laptopnya, menenangkan diri sejenak. “Silakan, Ma.”
Last Updated : 2025-06-20 Read more