Hari-hari berlalu begitu cepat. Meta dan Rafi kini lebih sering menghabiskan waktu bersama — bukan hanya soal pekerjaan di kantor, tetapi juga obrolan-obrolan ringan di sela-sela istirahat, secangkir kopi hangat di pantry, dan senyum-senyum singkat yang saling mereka curi di ruang rapat.Namun di balik keakraban baru ini, Meta diam-diam bergulat dalam benaknya sendiri. Ia tak bisa melupakan ciuman pertama mereka malam itu di ruang kerja — hangatnya, kelembutannya, dan semua perasaan yang ikut terbawa.Setiap kali ia melihat Rafi, ingatan itu menyeruak begitu saja, membuat pipinya merona dan detak jantungnya lebih cepat.Ia sadar, ada perubahan dalam dirinya. Jika dulu ia terlalu sibuk memagari hatinya agar tak terluka, kini ia malah merindukan kehangatan Rafi.Dan lebih dari itu, ia mulai mempercayai lelaki itu. Rafi tak hanya sabar menunggunya, tetapi juga membuatnya merasa aman dan dihargai.Suatu pagi, Meta dan Rafi harus pergi ke lu
Last Updated : 2025-06-24 Read more