“Aira, kamu kelihatan pucat banget,” ujar Rina, rekan satu tim Aira, sambil menyodorkan air mineral. Aira memaksakan senyum, meski wajahnya sudah mengeluarkan keringat dingin. Sejak pagi, kepalanya terasa berat dan tubuhnya menggigil. Tapi pekerjaan di perusahaan Alvano tak mengenal kata ‘izin mendadak’. Terlebih hari ini, ada laporan proyek yang harus ia susun sendiri. Alvano pasti tidak akan memaafkan kelalaian. “Cuma kurang tidur, kok,” katanya pelan, menyembunyikan suara serak yang semakin tak bisa ditahan. Namun langkahnya limbung saat berdiri dari kursi. Dunia seperti berputar. Suasana kantor sontak hening ketika tubuh Aira mendadak limbung dan ambruk ke lantai, tepat di depan ruangan rapat. Beberapa karyawan berteriak panik, termasuk Rina. “Panggil ambulans! Cepat!” Tapi sebelum siapa pun bergerak, suara berat yang dingin memecah situasi. “Jangan panggil ambulans. Aku yang urus.” Alvano. Dengan wajah tenang namun mata tajam, pria itu merunduk, mengangkat tubuh
Last Updated : 2025-06-28 Read more