"Sayang, duduk sini."Langit menepuk-nepuk sofa di sebelahnya saat Senja baru keluar kamar. "Kenapa, Mas? Makan dulu yuk." "Sini dulu, duduk," ulang Langit kembali menepuk sofa itu. Tak ingin membantah, Senja mengurungkan niatnya ke meja makan. Dia memilih melangkah pelan mendekati Langit lalu duduk di sampingnya."Kenapa sih, Mas?" Senja begitu penasaran dengan sikap aneh suaminya saat ini. "Lain waktu, kalau keluar kota kamu harus ikut. Oke?" "Kenapa, Mas? Kamu mencemaskanku?" "Nggak perlu tanya kan?" "Iya, Mas. Maaf kemarin nggak bisa ikut, kan rencananya mau kasih kejutan buat bapak. Sayangnya malah membuatmu terkejut sampai akhirnya pulang mendadak." Senja menghela napas panjang. Bukannya memikirkan dirinya sendiri yang nyaris dilecehkan dan dicelakai, Senja justru merasa bersalah karena membuat suaminya membatalkan janjinya bertemu klien saat itu juga. "Pekerjaanmu pasti terbengkalai kan, Mas? Maaf." Senja kembali menunduk dan tak sanggup menatap kedua mata elang Langit
Terakhir Diperbarui : 2025-05-21 Baca selengkapnya