All Chapters of Menantu Tak Ternilai: Chapter 181 - Chapter 190

Yang dipikirkan oleh Bastian benar-benar sangat baik dan penuh perhitungan. Dalam kasus ini tentu saja melihat perkembangan kompetitor adalah sesuatu yang sangat penting untuk menentukan tindakan ke depan.Anastasia mengangguk lalu berkata dia menoleh ke arah belakang di mana sekretarisnya yang berada."Berikan saya berkasnya!" ucap Anastasia kepada sekretaris pribadinya itu.Kemudian sang sekretaris memberikan berkas yang berisi laporan mengenai produk Lloyd Group yang kini diambil alih 100% oleh Arman.Lalu Anastasia memberikan berkas laporan itu kepada Bastian sambil berkata, "Ini laporannya, Pak."Bastian mengambil berkas itu dan membacanya."Jadi produk mereka diambil alih 100% oleh Arman. Produksi mereka terhenti selama hampir seminggu karena pengalihan kepemilikan. Lloyd Group harus mundur sehari setelah Austin meninggal. Edward Lloyd beralasan kalau produk itu tidak berkembang baik dan memutuskan untuk keluar dari kerjasama yang telah dibangun dengan Arman dan Austin," ucap An

Lee terperangah ketika melihat Bastian melangkah dengan membawa ember berisi air penuh.Kekuatan dari pijakan kaki Bastian dapat berkembang dengan pesat padahal baru satu kali berlatih."Dia benar-benar diberi anugerah spesial! Luar biasa sekali!" ucap Lee.Walaupun Lee begitu kagum, namun dia tidak mengatakannya kepada Bastian. Dia tidak mau Bastian menjadi terpengaruh dengan itu sehingga dia tidak bersemangat untuk berlatih. Ya, meskipun kemarin dia tetap semangat walaupun sudah diberitahu kalau dia memiliki anugerah yang tidak diberikan oleh Tuhan kepada sembarang orang.Setelah 3 kali mengambil air dengan ember, Lee berniat untuk menghentikan Bastian. Tetapi dia urung melakukannya karena Bastian terlihat masih bersemangat dan memiliki cukup tenaga.Barulah ketika sudah 5 kali mengambil air, Lee menghentikan niat Bastian yang akan kembali turun untuk mengambil."Sudah Bastian, sudah cukup! Istirahat dulu!" seru Lee.Bastian menganggukkan kepalanya. Kemudian dia menaruh ember itu di

Arman benar-benar ingin membuat kakaknya itu mati. Di dalam pikirannya sederhana, jika kakaknya mati maka otomatis dia akan mendapatkan warisan keluarga tanpa harus bekerja keras menunjukkan kehebatan dan potensi yang dimilikinya.Mata Anastasia terbuka sangat lebar karena menahan rasa sakit di perutnya yang ditusuk oleh Arman.Walaupun sempat dihalangi dan ditahan oleh petugas keamanan tetapi pria itu masih berhasil menusuk Anastasia.Langsung saja petugas keamanan bertindak dengan menarik Arman dan memukulnya agar pria itu terjatuh.2 orang mengamankan Arman dengan menindih lalu memborgolnya. Dan 2 orang petugas keamanan yang lain menolong Anastasia.Tanpa membuang waktu Anastasia langsung dibawa oleh dua orang petugas keamanan ke bawah untuk dibawa oleh mobil operasional apartemen menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.Sedangkan dua orang lagi menahan Arman sambil menunggu datangnya polisi.Arman sama sekali tidak memberontak ataupun mengeluarkan kata-kata kotor

Reaksi acuh tak acuh yang ditunjukkan oleh Arman membuat Bastian naik pitam. Tanpa basa-basi, sebuah tendangan mendarat di wajah pria itu."Bajingan! Nggak punya telinga kau!" pekik Bastian.Tendangan itu membuat kepala Arman terdorong ke belakang dan menyebabkan kepala belakangnya terbentur dinding.Hidung Arman mengucurkan darah dan kepala belakangnya memar hanya dengan satu serangan saja."Aargh!"Arman kesakitan. Dia memegangi wajah dan juga belakang kepalanya."Sakit?" tanya Bastian seraya berjalan menghampiri Arman.Kini dia berjongkok di depan Arman sambil menjambak rambut pria itu."Hanya begitu saja kamu kesakitan? Lantas bagaimana dengan Anastasia yang kamu tusuk perutnya dengan menggunakan gunting?" tanya Bastian dengan mata yang melotot.Sambil menahan rasa sakit di wajah, belakang kepala dan juga rambutnya, Arman berkata, "Dia layak mendapatkan kesakitan itu agar dia tahu bagaimana rasa sakit hatiku atas apa yang sudah dia lakukan kepadaku."Bastian menarik rambut Arman d

Bastian mengambil 2 benda kecil itu dan memperhatikannya. Kemudian diletakkan kembali beberapa saat kemudian."Anak buahmu dapatkan benda ini di Octagon bagian mananya?" tanya Bastian."Di besi bawah. Benda itu dapat menghantarkan listrik ke pinggiran Octagon terbuat dari baja yang bisa menghantarkan listrik," terang Charlie.Kemudian pria itu mengambil satu benda kecil itu. Lalu berkata, "Jadi ketika Tuan Dominic terpojok atau ada sebuah kesalahan yang mengakibatkan Tuan Dominic harus menyentuh kawat baja, seseorang akan mengaktifkan benda ini dari jarak jauh dan aliran listrik pun langsung mengalir. Seketika Tuan Dominic akan kesetrum. Karena voltasenya cukup tinggi, maka bisa membuat Tuan Dominic pingsan seketika."Bastian menyandarkan tubuhnya sembari menyilangkan kaki. Dia tampak sedang berpikir."Pastinya mereka memiliki 1001 cara untuk melakukan kecurangan untuk bisa mengalahkan Tuan Dominic. Gilang sudah mengetahui seberapa kuat Tuan Dominic, Jadi mereka mengantisipasi kekalah