Semua Bab Menantu Tak Ternilai: Bab 171 - Bab 180

Serangan yang dilakukan oleh Lee benar-benar diluar dugaan mereka semua. Tidak ada tanda-tanda kalau pria tua itu adalah orang yang jahat dan ingin melukai Bastian.Laura yang akan kabur mengurungkan niatnya ketika dia melihat Bastian yang terkena serangan dari Lee hingga terpental dan menghantam dinding.Wanita itu ingin sekali menolong Bastian, tetapi juga ada ketakutan yang mendalam yang dia rasakan melihat sosok Lee. Bagaimana tidak? Seorang Bastian saja bisa terpental karena pukulan dari Lee.Bastian memegangi perutnya yang terkena serangan dari Lee sambil berusaha untuk berdiri."Pak Lee! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menyerangku? Apa aku sudah menyinggung perasaanmu?" tanya Bastian yang masih berpikiran positif dan tidak percaya kalau pria tua itu adalah seseorang yang jahat.Ekspresi wajah serius yang ditunjukkan oleh Lee sedari tadi, kini berubah menjadi tersenyum.Laura yang melihat pria tua itu tersenyum, langsung merasa muak. Saat ini, ingin sekali dia muntah di wajah

Sebelumnya Felicia berharap banyak kepada Bastian. Dia berpikir kalau hanya pria itu yang dapat membantunya untuk menyelesaikan masalah ini.Felicia selalu berpikir bahwa hidupnya ke depan akan menjadi rumit. Pastinya Neil Young tidak akan melepaskannya begitu saja karena takut Felicia membuka mulut dan menceritakan tentang kebejatannya.Bahkan untuk menghindari orang-orang suruhan Neil Young, Felicia tidak mampu untuk menghidupkan ponselnya. Hanya tadi siang saja yang dia menghidupkan ponsel dan ada pesan masuk dari Alexa. Namun bukan apa saja yang menghubunginya, banyak sekali nomor-nomor yang tidak dikenal yang mencoba menghubunginya ataupun mengirim pesan "P" saja.Tetapi saat ini Charlie meminta kepadanya untuk menutupi permasalahan ini. Atau lebih tepatnya melupakannya."Kamu nggak pernah khawatir, anak buah ku akan menjagamu selama 24 jam dan akan mengikutimu ke manapun kamu pergi. Jadi kamu akan tetap aman," kata Charlie.Felicia menarik napas dalam-dalam dengan mata yang terp

Laura tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lee. Di pikirannya hanya ada satu, yaitu dia harus membawa Bastian ke dokter yang sebenarnya, untuk diobati, bukan dokter abal-abal yang tidak jelas pengobatannya.Tetapi Lee tidak memasukkannya ke dalam hati. Dia pun memanggil anak bungsunya untuk membawakan sebuah ramuan yang sudah disiapkan oleh Lee ketika Bastian sedang menjalani latihan perdana.Sebelumnya Lee memang sudah mengira kalau Bastian akan kehabisan tenaga saat menjalani latihan. Namun dia juga tidak mengira kalau sampai seperti ini."Minum ini!" ucap Lee kepada Bastian.Bastian pun menurut saja. Dia mengambil gelas yang terbuat dari tanah liat dan meminum ramuan yang diberikan oleh Lee."Habiskan!" seru Lee.Walaupun rasanya pahit, tetapi Bastian paksakan untuk meminumnya. Dia sudah percaya penuh kepada pria tua itu.Setelah meminumnya sampai habis, Bastian kembali berbaring lagi.Terlihat wajah Bastian semakin lama semakin normal dan sehat Dia tidak lagi terlihat puc

Alexa terkejut mendengar kalau Tama mengetahui dirinya berbohong."Ih, mana ada aku bohong! Jangan ngada-ngada deh, kamu!" ucap Alexa mencoba untuk menutupi kebohongannya.Tetapi semakin dia menutupi dan menghindari semakin jelas kalau dia sedang berbohong."Hahaha … kamu lucu sekali. Saat ini aku ingin jadi menyesal akan keputusanku waktu itu. Andai dulu aku menerimamu sebagai pacar, mungkin aku sekarang sudah menjadi suamimu dan kita berdua hidup bahagia," kata Tama.Kata bahagia yang digunakan oleh Tama adalah sebuah sindiran darinya untuk kehidupan rumah tangga Alexa.Jika melihat Alexa yang sekarang, bisa dikatakan kalau Alexa mendapatkan sebuah kutukan dan nasib sial menikahi Bastian.Alexa tertawa kecil seraya menggelengkan kepala dan melambaikan tangan. "Nggak … nggak begitu juga, sangsi juga kalau kita pacaran waktu dulu dan kita bisa bertahan sampai pernikahan. Aku sangat yakin kalau di sekelilingmu banyak sekali wanita yang mengantri dan rela melakukan apapun untuk merebutm

Bastian mengejar bersama dengan anak buahnya sampai ke depan club. Ketika tidak melihat sosok Alexa mereka pun mencari ke parkiran. Tetapi mobil milik Alexa sudah tidak ada di sana.Dari ujung parkiran, Laura datang menghampiri Bastian."Pak Dominic, ada apa? Sepertinya panik sekali," tanya Laura.Bastian tidak menjawab pertanyaan dari Laura dan malah dia yang bertanya, "Kamu melihat Alexa?"Laura menganggukan kepalanya seraya berkata, "Dia baru saja pergi pakai mobilnya. Memangnya ada apa dengan bu Alexa? Apa kalian bertengkar? Soalnya tadi aku melihat bu Alexa membawa mobilnya dengan terburu-buru."Kembali Bastian tidak menjawab pertanyaan dari Laura. Dia memilih untuk berlari menuju ke mobil Roll Royce miliknya yang lagi parkir di ujung parkiran, tempat Laura datang tadi.Laura ikut berlari ke arah Bastian berlari. Sedangkan ketiga anak buah Bastian berlari ke arah sebaliknya menuju ke mobilnya.Dan kemudian kedua mobil itu pun langsung pergi dari J&F Club.Bastian mengarahkan mob