Entah bagaimana bisa, sorot mata dari wanita paruh baya yang ada di hadapannya begitu menenangkan bagaikan tatapan seorang Farah.Seketika kerinduan yang ada di dalam dirinya terhadap ibu panti yang sudah tiada terobati dengan kehadiran wanita paruh baya itu.Andai mereka berdua menyadari, keduanya memiliki beberapa kemiripan dari bentuk wajah.Apakah yang disebut kebetulan? Ya, bisa saja.Namun tiba-tiba wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya dan melepas tangannya dari wajah Bastian."Eh, maafkan aku, Nak. Aku nggak sengaja melakukannya. Aku hanya khawatir dengan luka yang kamu alami," ucap wanita paruh baya itu.Bastian menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Itu nggak masalah kok, Bu. Terima kasih karena sudah mengkhawatirkan, tapi aku baik-baik saja dan akan mendapatkan perawatan medis."Wanita paruh baya itu seperti seseorang yang baru teringat sesuatu. Kemudian dia pun berkata, "Kalau begitu ayo, aku antar sampai bertemu dengan dokternya."Bastian berkata, "Nggak perlu,
Terakhir Diperbarui : 2025-08-17 Baca selengkapnya