All Chapters of Menantu Tak Ternilai: Chapter 531 - Chapter 540

Pertanyaan itu menunjukkan jika Alexa masih sangat peduli dengan mamanya. Dia khawatir jika mamanya menjadi korban pelecehan."Mama!" panggil Alexa kembali karena Sang Mama tidak kunjung menjawab.Amy masih berusaha untuk membuat Rey menghentikan gerakan pinggulnya, bahkan dia sampai melotot kepada Rey dan memukul lengan pria itu untuk membuat Rey menghentikan apa yang sedang dilakukannya.Akhirnya pria itu pun menghentikan gerakannya dengan ekspresi wajah yang senang. Dia tersenyum lebar dengan tatapan yang menggoda.Namun mimik wajah Amy berbeda. Dia tampak kesal dengan kekasih ranjangnya itu dan sampai melotot.Kemudian dia pun kembali ke sambungan suara untuk mencoba menjelaskan apa yang terjadi."Maaf Alexa, Mama nggak kenapa-napa, kok. Mama baik-baik saja," ucap Amy."Tapi Mama kenapa? Mama mendesah begitu, kok. Mama bermain dengan siapa? Apa Mama punya pacar? Atau Mama dilecehkan orang?" tanya Alexa dengan suara yang menunjukkan jika dia begitu khawatir."Nggak Alexa, Mama ngga

Melihat diamnya Kenji membuat Rio geregetan dan ingin sekali menghajar pria itu. Pasalnya dia mengira jika diamnya Kenji karena pria itu sedang menyusun jawaban palsu agar bisa dipercaya.Namun setelah dia mendapat serangan dari Bastian yang begitu hebat dirasakannya padahal Bastian belum mengeluarkan kekuatan penuh dan hanya sekitar 20 persennya saja,membuat dia tidak berani lagi bertindak gegabah di hadapan Bastian.“Aku dan dia memiliki hubungan yang dekat, tapi di antara kami tidak terjalin sebuah hubungan pacaran secara resmi karena kami berdua belum menyatakan perasaan kami. tapi aku berani bersumpah jika aku tidak memaksanya,” terang Kenji dengan mata yang menatap kedua mata Bastian tanpa berpaling sedetik pun.Bastian kembali bertanya, “Di mana kalian melakukannya?”“Pertama kali kita melakukannya di hotel, yang kedua di mobil dan yang ketiga di apartemenku,” jawab Kenji.Rio tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat setelah dia mendengar jawaban dari Kenji itu.“Bajingan

Mendengar jika anaknya telah berbohong kepadanya dan memfitnah Kenji, membuat Rio sangat marah sekali kepada anak perempuannya itu hingga dirinya tidak bisa menahan diri untuk tidak menampar sang anak.Nella memegang bekas tamparan ayahnya sambil menangis. Walaupun ini bukanlah pertama kali dia mendapatkan tamparan dari Sang Ayah, namun kali ini terasa sangat menyakitkan di hati. Bukan karena menyoal tentang rasa sakit dari tamparan tetapi ini tentang rasa sakit hati kepada Kenji."Kenapa kamu melakukan itu, Nella! Kenapa kamu tega kepada ayah!" pekik Rio seraya menunjuk wajah anaknya itu.Nella yang semula menunduk kini mendongak menatap kedua mata ayahnya. Lalu sambil menangis dia berkata, "Itu karena rasa sakit hatiku kepada Kenji. Dia banyak sekali memberikanku harapan yang membuatku merasa yakin sekali kepadanya, bukan hanya menjadi seorang kekasih tetapi juga menjadi seorang istri. Tapi kenyataannya dia malah memiliki dua orang pacar dan aku pun tidak pernah mendapatkan status r

Kemudian Bastian pun keluar dari dalam mobil. Lalu, dia pun langsung menghampiri Alexa, Amy dan Sintia dengan sebuah senyuman."Kalian sudah siap?" tanya Bastian.Alexa tersenyum. Lalu dia berkata, "Iya, aku udah siap-siap. Jadi niatnya aku nggak mau membuatmu menunggu lama saat kamu datang."Bastian menganggukkan kepalanya dia memaklumi itu.Amy yang sangat penasaran dengan kebenaran jika mereka akan menempati Villa Puncak di bagian terbaik, bertanya, "Bastian, apa benar kalau kita akan tinggal di Villa Puncak dan di tempat terbaiknya?"Bukan Bastian yang menjawab melainkan Sintia, "Kenapa Mama masih bertanya tentang itu? Apa yang dikatakan oleh Bastian ya pasti itu adalah kebenarannya. Nggak mungkin dia berbohong, 'kan. Memalukan sekali kalau sudah sampai berbohong.""Ck… bukan begitu maksud Mama. Cuma Mama pengen keyakinan saja. Soalnya yang mengatakan kepada Mama adalah Alexa, bukannya Bastian. Jadi Mama pengen denger langsung dari mulut Bastian. Kenapa, memangnya salah?" Amy berk

Sudah sangat jelas jika orang yang mengetahui tentang hal itu hanya orang dekat dari Indonesia. Tidak mungkin informasi itu bocor sampai ke Jerman jika orang dari Indonesia tidak ada yang membocorkan informasi itu.Bernard hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan dari Hans. Tidak ada sedikit pun niat darinya untuk membongkar siapa orang yang sedang membutuhkan informasi kepadanya."Seharusnya kamu bisa lebih berhati-hati lagi dalam membicarakan tentang informasi-informasi penting. Pasalnya kamu tidak tahu apa yang ada di dalam hati setiap orang yang ada di sekelilingmu. Termasuk juga wanita itu," kata Bernard seraya melirik ke arah Annette.Hans terdiam setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Bernard. Dia setuju dengan apa yang dikatakan oleh Bernard mengenai tidak tahu tentang isi hati seseorang.Lantas otaknya langsung bekerja dengan keras memikirkan siapa orang dekat yang berpotensi untuk menjadi seorang penghianat.Dari beberapa nama yang ada di benaknya, tidak ada satupun yang