"Jadi kamu ingain wasiat Arsen tidak dilaksanakan. Apa karena anakku sudah meninggal kamu melupakan apa yang dilakukan dulu untuk keluarga ini, untuk Jagat." Seruni menelan ludahnya gugup, ibu mertuanya sama sekali tidak berusaha untuk mengecilkan suaranya, bahkan para pelayan yang biasanya mengelilingi mereka memilih pergi menghindar. "Apa maksudmu bukankah kamu sudah janji-" Pandangan sang ayah mertua tiba-tiba jatuh padanya, membuat laki-laki itu terdiam. "Apa kamu yakin kandunganmu akan baik-baik saja?" tanya laki-laki itu. Seruni buru-buru mengangguk, tapi dia langsung kecewa saat sang mertua malah memilih diam dan meneruskan makannya. "Di sana Seruni hanya melihat-lihat saja, pekerjaannya tidak berat, beda jika dia bekerja pada orang lain." Suara sang ibu mertuanya kembali terdengar, datar dan tanpa emosi seperti bisa tidak meninggi seperti tadi. Setelah itu keduanya terdiam dan sibuk dengan makanan masing-masing. Diam-diam Seruni melirik keduanya, ada apa sebenarnya.
Terakhir Diperbarui : 2025-05-30 Baca selengkapnya