"Nyonya apa yang terjadi?" Seruni mendongak dan menatap penuh harap pada sopir yang biasa mengantarkannya kemana-mana. Sambil menahan rasa sakit yang kian menusuk, dia berkata lirih. "Bisa antar saya ke rumah sakit." "Baik mari saya antar." Seruni mengangguk dan dengan tertatih masuk ke dalam mobil. "To-tolong cepat pak," kata Seruni lemah, air matanya mengalir deras membasahi pipinya, dia bahkan tidak peduli sang sopir yang sesekali meliriknya. "Baik nyonya." Perutnya terasa sakit sekali, tapi dia sadar meski dia memohon dan menangis di sini tidak akan ada yang peduli padanya, sopir yang membantunya pun dia yakin melakukannya bukan karena rasa iba, segetir itulah pemikirannya pada orang-orang dari rumah keluarga suaminya. "Terima kasih." Sambil menahan rasa sakit Seruni keluar dari mobil, untung saja ada perawat yang langsung menyambutnya dan langsung membawanya ke dalam. Saat itulah ponselnya berbunyi dan nama Tita muncul di sana. "Ta... Tolong aku... Aku di rumah sakit.
Last Updated : 2025-06-07 Read more