“Alvano!” seru Isvara lagi, kali ini lebih kencang, lebih tercekik.Sebuah bayangan hitam dari masa kecilnya menyelinap ke benaknya—kilasan rumah sakit saat kakeknya meninggal, lorong panjang tanpa cahaya, tubuh kecilnya yang menggigil di bawah lampu mati. Semuanya menabrak kesadaran wanita itu bersamaan.Tok! Tok! Tok!Pintu kamar diketuk keras dari luar sebelum terbuka cepat. Sosok Alvano muncul dengan cahaya ponsel yang menerangi ruangan. Wajahnya sempat terkejut, tapi seketika berubah menjadi khawatir saat melihat Isvara berdiri di dekat lemari, tubuhnya menegang, wajahnya pucat pasi.“Ra?” panggil Alvano cepat, penuh cemas. “Kamu kenapa?”Isvara menggeleng cepat, berusaha menepis bayangan-bayangan yang menyesakkan pikirannya. Matanya basah. Napasnya pendek dan tidak teratur, seperti sedang berlari dalam gelap tanpa arah. Dan detik berikutnya, begitu melihat wajah Alvano, tubuhnya seakan bergerak sendiri.Langkahnya goyah, tapi pasti. Isvara berjalan cepat ke arah Alvano dan langs
Last Updated : 2025-06-04 Read more