Juan masih diam. Tatapannya kosong menembus dinding, seperti sedang mencoba mencernakan semua yang baru saja didengarnya.Pelan-pelan, ia berdiri dari sisi ranjang, berjalan beberapa langkah, lalu membalik badan dan menatap Maia.“Kau sadar tidak…” suaranya berat, nyaris serak, “Dalam waktu singkat, ini sudah kali kedua kau nyaris mati?”Maia menatapnya, tapi tak menjawab.“Pertama kali saat penculikan di wahana permainan. Kau diikat dan disekap, bruntungnya kau bisa kabur dari tempat itu. Lalu, kejadian saat ini.”Dia menggeleng pelan, bahunya turun. Juan lelah dan merasa terpukul, “Sekarang, Leo diculik, kau disandera, lalu gudang meledak, dan aku… baru tahu semuanya setelah kejadian. Lagi-lagi aku datang terlambat. Keduanya, aku tidak bisa berbuat apa-apa.”Suara Juan serak, matanya berkaca-kaca, tapi masih mencoba menahan air mata agar tak tumpah, “Aku suamimu, Ruby. Tapi kenapa aku selalu jadi orang terakhir yang tahu semua ini?”Maia tercekat. Ia tahu kalimat itu berasal dari l
Terakhir Diperbarui : 2025-07-28 Baca selengkapnya