Beberapa hari setelah peristiwa penyelamatan itu, Maia berdiam di kamar. Tirai tetap tertutup, sinar matahari nyaris tak pernah masuk. Ia hanya keluar saat benar-benar perlu, selebihnya menghabiskan waktu dengan duduk diam memandangi dinding atau menatap langit-langit.Juan, yang tak ingin menambah tekanan, memilih menunggu sampai Maia sendiri yang bicara. Dan hari itu, saat senja hampir jatuh, Maia membuka mulutnya."Aku butuh waktu sendiri," ucap Maia pelan saat Juan datang membawakan teh hangat, "Beberapa hari saja tanpa siapa pun. Aku ingin memulihkan diriku dengan caraku sendiri."Juan menatapnya cemas, “Ruby, kau tahu aku tak suka ide itu. Apalagi setelah apa yang kau alami,”"Aku tidak akan ke tempat berbahaya," potong Maia lembut, suaranya penuh luka, tapi matanya tajam, "Aku hanya ingin menjauh. Di sini, aku merasa tercekik. Setiap sudut mengingatkanku pada rasa takut yang tidak bisa kujelaskan.”Juan menatap istrinya lama, berusaha mencari celah dari permintaan itu. Tapi yan
Last Updated : 2025-07-19 Read more