Langkah Bu Bani mondar-mandir di ruang tamu, seperti singa betina kehilangan arah.“Nila itu selalu sopan, dia perhatian sama kamu, dia nggak pelit sama Mama, dia selalu kasih Mama uang buat Ibu arisan. Dia itu perempuan baik, Juan! Kenapa malah dia yang dituduh? Jangan-jangan… ini semua gara-gara perempuan itu lagi!”Juan mengerutkan alis, “Perempuan siapa, Ma?”“Siapa lagi kalau bukan si Gembrot Dahlia itu!” desis Bu Bani dengan nada sinis, “Kenapa sih dia nggak bisa tenang aja sama keluarganya, sama suaminya? Kenapa harus ikut-ikutan terus sama hidup kamu, Juan? Dia masih ngarep kamu atau gimana?”“Sekarang dia yang diculik, eh, mantu Mama yang malah ditangkap! Dunia ini kayak cuma dia yang punya terus bercandain kita!”Juanda menghela napas panjang, lalu berucap datar, “Ma, yang hampir mati itu manusia. Yang nyaris dibunuh itu nyawa, Ma, bukan boneka. Mau bagaimanapun perasaan Mama, menantu Mama memang kriminal, dan orang yang dicelakai itu mantan istri aku, Ma. Nia tetap salah, b
Last Updated : 2025-07-30 Read more