Obrolan pagi di ruang tamu itu terasa lebih santai. Darren sudah duduk selonjoran di sofa, meski kadang masih sesekali mengelus bekas pukulan sapu lidi yang mendarat manis di betis dan kepalanya kemarin.Rencananya Darren akan mengantarkan Dahlia ke kota tujuannya, tepatnya di rumah pribadi miliknya dulu. Jadi, dia berkemas dan membantu Mak Darren di dapur sebelum berangkat.Setelah selesai, Dahlia duduk tak jauh dari Darren, menikmati segelas sirup markisa hangat buatan Mamak Darren yang rasanya manis segar, ditemani suasananya tetap penuh kehangatan khas keluarga.“Udah lengkap semua barang-barangnya, Nak? Kenapalah cepat sekali? Masih sehari semalam nginapnya, Nakku,” Mamak Darren mengeluh saking sudah pas dirasanya pada Dahlia.“Iya, Tante. Lia masih harus ngurus urusan panti. Lain kali kalau balik ke sini, Lia mampir lagi dan nginapnya agak lama, Insya Allah, Tante,” jawab Lia yang tidak ingin membuat hati ibu itu sedih.“Jangan sampai dilewatkan rumah kami ini, ya, Nak? Pintu ru
Last Updated : 2025-08-05 Read more