“Kakak Amora, adik Emran ganteng sekali ya. Hidungnya mancung, mirip banget sama Kakak Amora.”Suara polos Zolin akhirnya terdengar juga. Sejak tadi gadis kecil itu hanya diam memperhatikan bayi mungil yang terlelap dalam pelukan sang ibu.Amora tersenyum haru mendengar ucapan itu. Tangannya pelan mengusap air mata yang jatuh di pipi.Bahagia, ya, rasa bahagia itu nyata. Tapi di balik itu, ada pula getir yang meremas hatinya.Benarkah Emran benar-benar mirip dirinya?“Baru aja Tante mau bilang begitu, eh, malah kak Zolin yang duluan ngomong. Matanya jeli banget ya,” ucap Yurika sambil terkekeh.“Iya, fotokopi ibunya banget,” timpal Dokter Attar yang ikut tersenyum, menatap bayi tampan yang kini tertidur pulas di dekapan sang ibu.Bayi laki-laki itu seakan tahu, satu-satunya yang ia miliki di dunia ini hanyalah ibunya. Maka, wajah yang ia pilih benar-benar serupa sang ibu.Dalam hati, Amora berbisik, “Kamu memang anak pintar, Nak. Bahkan seakan kau tahu, siapa yang layak untuk kau bang
Last Updated : 2025-06-20 Read more