Saat John pulang ke rumah, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.Dia membawakan semangkuk seblak untuk Talita.Talita meliriknya sekilas, “Aku sudah makan malam, nggak lapar sekarang.”John terdiam sejenak, “Kalau begitu, simpan saja dulu.”Dia duduk di samping Talita dan menggenggam tangannya, “Sayang, besok aku ada urusan ke Kota Belia, mungkin harus pergi lima hari ….”“Iya, aku tunggu kamu pulang.”Jawab Talita dengan senyuman ringan. John tertegun, keningnya sedikit mengernyit, “Kamu nggak tanya untuk urusan apa?”“Memangnya perlu ditanya? Aku percaya denganmu.”John memandangi wajahnya beberapa detik, ada rasa bersalah di tatapannya.Dia merangkul bahu Talita, “Sayang, tenang saja. Begitu urusan ini selesai, aku janji akan lebih banyak habiskan waktu bersamamu.”Sudut bibir Talita terangkat sedikit, membentuk senyuman sinis yang samar.Tak perlu, lagipula tiga hari lagi, dirinya juga akan pergi.Awalnya, saat memikirkan kepergiannya, Talita sempat merasa sedih dan berat hat
Baca selengkapnya