Share

Bab 4

Penulis: Elias
John berjalan melewati lorong, menuju ke poli kandungan, lalu masuk ke ruang tangga darurat.

Pintu ruang tangga hanya tertutup satu dan dari tempat Talita berdiri, dia bisa melihat dengan jelas seorang gadis mungil dan berwajah manis.

Itu Ivy.

Melihatnya, John langsung mengernyit, “Kenapa kamu ke sini?”

Wajah Ivy cemberut dan menunduk, tapi matanya melirik ke atas menatapnya dengan wajah penuh rasa sedih.

“Pagi-pagi buta pas aku bangun kamu sudah nggak ada, aku takut!”

Sambil bicara, matanya sudah bergenang air mata.

Wajah John langsung terlihat iba dan memeluk gadis itu dengan lembut.

“Takut apa? Aku nggak bakal hilang.”

Ivy mengusap wajahnya ke dada John, “Sebenarnya bukan hanya takut, tapi aku juga rindu denganmu.”

John mengelus puncak kepalanya dengan manja, “Kok kamu jadi begitu lengket denganku?”

Ivy tidak menjawab, hanya menatapnya dari bawah seperti anak anjing kecil, dengan tatapan yang penuh cinta.

Itu tatapan yang paling mudah membuat laki-laki tergoda.

Sama persis seperti dulu saat Talita menatap John.

“John, kamu cinta nggak denganku?”

Begitu pertanyaan itu terucap, Talita tanpa dasar menahan napas, jantungnya ikut berdebar kencang.

Wajah John memuram, bibirnya sempat bergerak tapi tak menjawab. Dia malah tiba-tiba mendorong gadis itu ke dinding dan mencium bibirnya dengan kasar.

Seolah belum cukup, dia pun beralih ke leher gadis itu, menghisapnya pelan, meninggalkan jejak merah yang terlihat jelas.

Mata Talita terasa perih dan jantungnya seakan diremas kuat-kuat hingga dirinya kesulitan bernapas.

Itu adalah tanda kalau John sedang terbawa emosi. Dulu, saat dirinya menatap John seperti itu, John juga selalu kehilangan kendali.

Talita menarik napas panjang, membalikkan badan dan hendak pergi.

Namun, langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Ivy berikutnya.

“John, aku hamil. Kamu harus tanggung jawab.”

Dengan reflek, Talita menoleh untuk melihat reaksi John.

Pria itu langsung membeku, sempat terdiam beberapa saat. Lalu, matanya memancarkan kegembiraan yang begitu jelas, meski akhirnya mengernyit kebingungan.

Talita tahu, John memang sudah lama menginginkan seorang anak.

Dia pun tidak melanjutkan mendengar percakapan mereka dan kembali ke kamar rawat.

Dua puluh menit kemudian, John pun kembali dengan membawa dua porsi bubur ayam dengan telur pitan.

“Bagaimana? Sudah mendingan belum?”

Dia meletakkan bubur ke atas meja, lalu membungkuk, ingin mencium kening Talita.

Talita mengernyit dan memalingkan wajah, menghindar.

John langsung terdiam dengan penuh tanya.

“Aku lapar, ayo makan.”

Butuh waktu lama, sampai akhirnya John kembali berdiri tegak. Dia memandang Talita, tampak ingin bicara tapi ragu.

“Sayang, akhir-akhir ini aku lihat kamu murung terus, ada apa?”

“Apa pun masalahnya, kamu bisa cerita ke aku. Aku pasti bisa menyelesaikannya untukmu.”

Sambil bicara, dia membuka bungkusan bubur dan menyodorkannya ke depan Talita.

Talita menerimanya, lalu berkata pelan, “Nggak ada apa-apa, mungkin hanya lagi nggak enak badan.”

Mendengar itu, John menahan rasa paniknya dan menghela napas lega.

Talita masih perlu menginap satu malam lagi di rumah sakit dan baru keluar keesokan harinya.

Hari-hari setelah itu, dia menghabiskan waktu di rumah, membereskan semua kenangan masa lalu.

Hadiah ulang tahun dan hadiah peringatan pernikahan yang pernah mereka tukar.

Foto-foto saat liburan, tiket kereta, tiket masuk tempat wisata dan suvenir.

Tiket film yang pernah mereka tonton bersama, tiket konser dan berbagai jenis tiket lainnya.

….

Melihat tumpukan kenangan yang berhasil dikumpulkan itu, hati Talita terasa linglung.

Ternyata, enam tahun bisa dilalui dengan begitu banyak hal.

Dia melirik ke arah sofa, tempat John duduk mendengarkan CD.

Alat pemutar CD terus memutarkan lagu, alunan musik pun terdengar mengalun.

Namun, John yang biasanya sangat fokus mendengarkan musik, kali ini malah melamun sambil menatap layar ponselnya.

Beberapa hari ini, dia memang jarang keluar rumah, tapi pikirannya terus melayang entah ke mana.

Di layar ponselnya terpampang foto hasil USG berwarna. Talita hanya melirik sekilas, lalu segera mengalihkan pandangannya.

Saat makan siang, John menerima telepon dari temannya yang merupakan sutradara MV.

“John, jumlah penonton MV pecah rekor lagi. Ayo kita rayakan, ajak pacarmu juga, ya.”

Ekspresi John langsung panik. Dia menoleh ke arah Talita dengan gugup. Begitu melihat Talita tak bereaksi apa-apa, seolah tak mendengar, barulah dirinya menghela napas pelan dan mengiyakan.

Setelah John keluar rumah sore itu, Talita mengirim pesan pada pengacaranya, mengatakan bahwa dirinya akan mengambil surat perjanjian cerainya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 18

    Tatapan John perlahan mulai fokus dan ekspresinya pun menunjukkan sedikit kehangatan.“Apa katanya?”“Katanya besok pagi jam sembilan, dia mau bertemu denganmu di Restoran Maxi untuk bicara lebih lanjut.”Malam itu, meskipun mabuk berat, John tetap tidak tidur nyenyak. Tepat jam tujuh pagi, dia sudah bangun dan langsung bersiap pergi ke Restoran Maxi.Tepat jam sembilan, orang itu datang sesuai janji.Dia adalah seorang pria bule yang fasih berbahasa Indonesia, namanya Ali.Dia menjabat tangan John dengan sopan, lalu mereka langsung masuk ke pembicaraan inti setelah duduk.“Kamu bilang bisa membantuku menemukan istriku?”“Iya, tapi sebelumnya, aku perlu tahu bagaimana kalian bertemu dan bagaimana kamu menyadari bahwa dia menghilang.”John pun menceritakan semuanya secara detail, dari awal pertemuan dengan Talita sampai akhirnya dia pergi.Ali menunduk sejenak, berpikir, lalu berkata, “Aku bisa pastikan bahwa istrimu adalah seseorang dari dunia lain. Dia datang ke dunia ini membawa sist

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 17

    John duduk di pantai Ocarina, menatap laut biru yang dalam. Di sekelilingnya berserakan keranjang-keranjang berisi botol kosong yang jatuh tak beraturan.Di pojok Ocarina, jendela pusat layanan wisata yang sudah tua tampak usang, tapi dari dalam terdengar melodi lagu [Hanya Kamu] yang sedang diputar.John mendengarkan iramanya, secara reflek ikut bersenandung pelan, tapi kemudian tiba-tiba terdiam dan tersenyum getir, lalu menenggak alkoholnya lagi.Di belakang, lewat sepasang kekasih muda. Detik sebelumnya, si perempuan masih sibuk bergaya minta difotoin pacarnya. Tapi begitu melihat wajah John, dia langsung berlari mendekat, menggenggam lengan sangat pacar dan berbisik, “Itu John, ‘kan? Artis yang lagi heboh, gara-gara selingkuh itu!”Pacarnya sempat bengong sebentar, lalu tersadar, “Oh! Kamu pernah cerita! Bahkan bilang kalau aku sampai berani selingkuh, kamu bakal gebukin aku sampai mati.”Wanita itu tertawa ngakak, “Pintar, masih ingat juga.”Lalu nadanya berubah, “Tapi nggak ku

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 16

    Talita terbangun dari kehampaan yang membingungkan dan mendapati dirinya terbaring di atas pasir. Dia menyipitkan mata, menunggu sampai matanya beradaptasi dengan cahaya, lalu perlahan duduk dan melihat sekeliling.Ocarina?Bukan, ini pantai Pulau Melur di dunia asalnya, tempat terakhir yang dia kunjungi sebelum pergi ke dunia lain.Dia berdiri dan menatap garis pantai yang membentang tanpa ujung, perasaannya menjadi tidak menentu.Sama-sama laut, tapi rasanya memang berbeda.Tiba-tiba, terdengar suara “ting” di dalam kepalanya, lalu muncul suara sistem, [Selamat datang kembali, tuan tercinta. Anda telah kembali ke dunia asal. Di dunia ini, keinginan yang anda inginkan dalam misi sebelumnya telah diwujudkan oleh sistem.][Mulai sekarang, perjalanan misi dinyatakan selesai. Semoga kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti.]Seketika, kilatan cahaya putih menyilaukan matanya, disusul rasa sakit di pelipisnya dan kemudian semua jejak sistem pun lenyap dari pikirannya.Talita terpaku di temp

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 15

    “Aku benar-benar mencintainya, itu sungguhan, sama sekali bukan akting. Dia itu seperti hidup baruku, aku nggak bisa kehilangannya. Lagu [Hanya Kamu] itu memang hanya untuknya, tapi ….”Saat berkata sampai situ, suara John bergetar hebat. Dia menarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk menstabilkan emosinya.“Tapi, aku tetap mengkhianatinya. Enam tahun saling kenal, tiga tahun pernikahan, aku tidak puas dengan hubungan yang terlalu datar. Aku berselingkuh dengan pemeran wanita di MV lagu [Hanya Kamu], karena dia sangat mirip dengan istriku waktu muda.“Dia terus terang bilang kalau dia mengagumiku, mengagumi cintaku pada istriku, bahkan iri pada istriku punya suami sepertiku. Dia beberapa kali menunjukkan ketertarikan, memberi sinyal dan aku jadi hilang arah, bahkan melakukan kesalahan.”“Sekali lagi aku minta maaf. Aku benar-benar sadar betapa besar kesalahan yang kuperbuat dan aku nggak akan mengulanginya lagi. Aku minta tolong semuanya bantu aku mencari istriku, dia … mungkin melo

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 14

    “Tapi kamu benar-benar nggak tahu diri. Berani-beraninya menantang Talita? Kalau hanya menggugurkan anak tanpa kasih pelajaran sedikit, mana cukup?!”Usai bicara, John menghempaskan dagunya dengan kasar, lalu mengeluarkan tisu dan mengelap jarinya dengan ekspresi jijik. Tak peduli bagaimana Ivy berteriak histeris dari belakang, dia tetap melangkah keluar dari rumah sakit tanpa menoleh sedikit pun.Begitu masuk mobil, bos dari agensi langsung meneleponnya.“John, bagaimana ceritanya soal selingkuh itu? Kamu gila, ya? Sudah tahu salah, malah membongkar aib sendiri?!”John menarik napas dalam-dalam, “Selingkuh itu memang salahku. Daripada nantinya dibongkar orang lain dan menyebar di internet, lebih baik aku yang mengakuinya. Setidaknya bisa sedikit mengurangi dampak negatifnya.”Di balik telepon, lawan bicaranya terdiam lama. Akhirnya hanya terdengar helaan napas berat, “Sudahlah, kamu ke kantor sekarang. Kita bahas cara menanganinya.”Begitu telepon ditutup, John memijat pelipisnya yang

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 13

    “Nggak berani keluar? Jadi kamu sendiri pun tahu sudah banyak berbuat salah dan sekarang malah ketakutan?”“Berani-beraninya bohong bilang pacarmu selingkuh dan kamu hanya mau pertahankan anak itu. Nggak takut kena karma?!”“Iya! Padahal kami sudah percaya sekali denganmu. Ternyata kamu hanya memanfaatkan kami untuk kepentinganmu sendiri!”Semakin dibicarakan, suasana pun semakin panas. Salah satu fans yang tidak tahan dan akhirnya melayangkan pukulan.Begitu satu orang mulai, yang lain pun ikut menyerbu.Situasi menjadi kacau balau.John berdiri di samping, menonton semuanya dengan ekspresi datar. Tapi, ada yang melihatnya dan langsung melayangkan satu pukulan juga, “Kamu juga bukan orang baik! Gayanya saja suami idaman, mencintai dan perhatian pada istri, ternyata aslinya busuk!”John merasakan sakit di wajahnya, tapi dia tidak membalas, bahkan tidak menghentikan mereka.Karena yang dikatakan mereka benar, dirinya memang bajingan.Keributan berlangsung sekitar lima menit, sampai akhi

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 12

    “Dia itu selingkuhan, bahkan berani menantang istri sah, sampai akhirnya ….”Wajah John langsung pucat, matanya memancarkan rasa sakit dan tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.Para fans yang ada di sekelilingnya menatap layar ponselnya. Di rekaman layar itu, foto yang muncul jelas-jelas adalah John dan Ivy.Padahal mereka tahu kalau John sudah berkeluarga dan terkenal sangat mencintai istrinya.Seketika, semua orang terdiam, tak sanggup mencerna gosipan besar ini.Soalnya, orang itu adalah selebgram yang sudah mereka ikuti bertahun-tahun dan satunya lagi adalah sosok suami penyayang yang selama ini dipuji baik di dalam maupun luar dunia hiburan.Butuh waktu cukup lama, sampai ada yang akhirnya sadar dari keterkejutannya.“Jadi, kamu yang selingkuh dari istrimu dan selingkuhannya itu Ivy?”Ekspresi John tampak canggung. Dia menggertakkan gigi, lalu menjawab, “Benar, aku akui itu dan kalian semua hanya dijadikan alat oleh Ivy.”“Cerita soal pacarnya selingkuh dan memaksanya menggugurkan

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 11

    Baru satu menit setelah unggahan itu diposting, sudah banyak fans yang memberikan tanda suka dan komentar. [Ada apa dengan Ivy? Apa yang terjadi?][Ada yang menyakitimu? Bilang sama kami, kami akan membelamu!][Jangan takut, kami akan selalu mencintaimu! Kamu masih punya kami!]….Melihat komentar yang penuh perhatian dan dukungan itu, hati Ivy sedikit lebih tenang.Semuanya belum sampai di titik terburuk, dia masih punya jutaan fans.Ivy membalas komentar beberapa orang secara acak.“Pacarku selingkuh … dan perempuan itu mengancamnya dengan nyawa supaya dia putus denganku.”“Aku mengandung anak dari pacarku, tapi dia malah menyuruhku menggugurkan kandungan gara-gara perempuan lain ….”“Satu-satunya yang kupunya sekarang adalah anak ini, dia darah dagingku. Dia mungkin bisa tega, tapi aku nggak bisa … aku nggak mau kehilangan anakku ….”“Aku harus bagaimana? Aku takut sekali, benar-benar nggak tahu harus bagaimana ….”Dengan penuh air mata, Ivy memutarbalikkan fakta tanpa sedikit pu

  • Terpisah Antara Dua Dunia   Bab 10

    Jantungnya berdebar kencang saat mencari-cari sosok Talita di sekitar.Namun, tidak ketemu.Tatapannya meredup, lalu berbalik dan mengendarai mobil Talita ke kantor polisi.Polisi memeriksa rekaman dashcam dan CCTV di sekitar Ocarina dalam radius yang cukup luas.Rekaman menunjukkan bahwa Talita turun dari mobil pada pukul 11:53 malam, mengambil foto, lalu memainkan ponselnya sebentar, kemudian memasukkannya ke dalam saku.Setelah itu, dia berjalan menuju laut, masuk ke area yang tidak terjangkau kamera. Setelah itu, dia pun tidak keluar lagi dan juga tidak muncul di CCTV mana pun.Tak ada catatan penggunaan kendaraan, menginap di hotel atau transaksi keuangan.“Kemungkinan besar Bu Talita melompat ke laut.”“Kami akan mengirim tim untuk mencari di area perairan ini, tapi laut di sini dalam dan banyak karang tajam. Kalau benar dia melompat, kemungkinan untuk selamat nyaris nggak ada .”Mendengar itu, jantung John terasa seperti ditusuk. Rasa panik langsung menyeruak, membuat seluruh tu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status