Begitu pesan misterius itu menyembur di layar, seperti lonceng kematian yang dibunyikan di tengah keheningan, suasana ruang kendali seketika berubah.Layar utama mendadak dipenuhi barisan kode menyerang, cepat dan rumit, seolah disusun oleh tangan yang tahu persis di mana harus menusuk.“Apa-apaan ini? Siapa sebenarnya dia?!” seru Zelina. Wajahnya memucat, tapi ada bara marah yang menyala tajam di matanya.Tangannya bergerak cepat di atas keyboard, menciptakan simfoni bunyi klik yang kacau namun terlatih.Di sekelilingnya, staf teknis lain tak kalah gesit. Jemari mereka menari seperti prajurit yang tahu medan perang digital bukan untuk mereka yang ragu.Namun di balik profesionalisme itu, semua tahu: ini bukan serangan biasa. Ini personal.Dan pesan itu—ah, pesan itu—masih membekas dalam benak Zelina.Hebat, iya... Tapi gayanya seperti anak kecil ngambek, pikirnya, geli sekaligus kesal. Ada sesuatu yang janggal, seperti mende
Last Updated : 2025-06-29 Read more