Setelah berpikir untuk beberapa saat, Joselie mengangguk dan kembali memberi kesempatan kepada Fernando.“Jangan kecewakan aku,” mohon Joselie.“Tidak, aku tidak akan mengecewakanmu,” kata Fernando sambil merengkuh Joselie. Tanpa sadar bibir mereka sudah saling melumat.Fernando memperlakukan Joselie seperti porselen yang gampang pecah. Dia melumat bibir Joselie dengan sangat lembut membuatnya nyaman dan menikmatinya. Mereka saling memberi dan menerima, tanpa ada paksaaan di dalamnya.Saat napas Joselie mulai terengah, Fernando menghentikan lumatannya. Dengan ibu jari, dia membersihkan bibir Joselie yang basah karena saliva. “Sekarang, sudah lebih tenang?”Joselie mengangguk malu karena sikap Fernando yang begitu lembut.“Aku akan menelepon papamu,” kata Fernando tiba-tiba.“Untuk apa?” kata Joselie heran.“Untuk meminta izin pada papamu jika malam ini kamu menginap di rumahku,” jawab Fernando.“Tidak, Papa pasti tidak akan memperbolehkanmu.”“Benarkah? Bagaimana jika kita taruhan. Ji
Terakhir Diperbarui : 2025-06-01 Baca selengkapnya