Library

Search

Home / Romansa / Mencintai Musuh Ayahku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Mencintai Musuh Ayahku: Chapter 21 - Chapter 30

64 Chapters

Bab 21

Joandra mengaduk-aduk nasi di piring tanpa selera. Hampir tiga puluh menit lamanya lelaki itu duduk di kursi ruang makan. Namun tidak sesendok pun nasi di piring yang berhasil lolos ke lambungnya.Joandra tidak tahu jika mamanya memerhatikan gerak-geriknya. Wanita yang sudah melahirkan dan membesarkannya itu kemudian mendekat, menarik kursi, lalu duduk di sana.“Dari tadi Mama perhatiin tapi nasinya cuma diliatin, nggak dimakan. Nggak ena ya masakan Mama?”Joandra mengangkat wajah lalu memandang pada mamanya itu. “Enak, Ma,” jawabnya kemudian buru-buru menyuap sesendok dan memasang ekspresi seolah-olah sangat menikmatinya.Dari kursinya Ike terus mengamati putra sulungnya. Lebih kurang sepuluh hari yang lalu Joandra tiba dari Jakarta. Namun tidak banyak yang dilakukannya. Joandra lebih sering berada di kamar atau sekali-kali keluar dari sana hanya untuk duduk di depan televisi kemudian menonton siaran berita, terutama yang berkaitan dengan politik.“Katanya waktu itu kamu pulang sekal

Last Updated : 2025-05-22

Bab 22

Satu hari sebelumnya …“Nggak asyik banget cara dia mutusin lo. Emang nggak ada cara lain yang lebih elegan ya?” Itu komentar yang keluar dari mulut Inka setelah Utami menceritakan kronologi berakhirnya hubungan kasih dengan Joandra.Utami diam saja. Dia mencoba keras menahan air matanya agar tidak merebak.“Kalo dia memang gentle dia bakal nemuin lo baik-baik terus ngomong kalo emang nggak mau sama lo lagi. Bukannya ngejanjiin yang indah-indah. Yang mau nikahin lo lah. Inilah, itulah. Tapi apa buktinya?” Tiwi, sahabat Utami yang lain ikut kesal.Ini adalah hari kesembilan Joandra pergi dari hidupnya. Dan hari ini juga merupakan hari pertama Utami keluar rumah setelah selama ini menghabiskan hari-hari menangisi kisah cintanya yang telah kandas.“Cowok brengsek kayak gitu nggak ada gunanya lo tangisin, Tami. Lo mesti bangkit, cari cowok baru yang jauh lebih baik dari tuh orang. Gue yakin dia bakalan nyesal seumur hidup udah ngelepasin dan memperlakukan lo kayak gini.”“Nah, gue setuju

Last Updated : 2025-05-23

Bab 23

Daniel.Lelaki itu muncul entah dari mana.“Tami, ayo kita pulang, ini udah terlalu malam,” ajak lelaki itu.“Ck!” Utami berdecak sembari menepis kaitan tangan Daniel darinya. “Ngapain ke sini?” Utami kesal. Dia baru saja ingin bersenang-senang, tapi Daniel ingin mengajaknya ke tempat yang hanya membuat hatinya terpasung dan tidak bisa berhenti memikirkan Joandra.“Ta, lo pulang aja, nggak apa-apa kok. Gue bisa sama Inka, lagian lo udah mabuk berat,” ucap Tiwi sambil tersenyum pada Daniel.Daniel membalas senyum Tiwi sepintas lalu kemudian mengembalikan atensi pada Utami.“Tami, ayo kita pulang, aku antar kamu ke rumah.”“Aku bisa sendiri!” jawab Utami ketus lalu menepis tangan Daniel darinya.‘Cuma Joandra yang boleh nyentuh aku.’Bahkan di saat hatinya sudah mulai membenci Joandra, Utami masih menyatakan bahwa hanya lelaki itu yang berhak atas dirinya.Utami meninggalkan teman-temannya lalu berjalan menerobos kerumunan.Daniel mengikuti dari belakang. Lalu dengan cepat menangkap tan

Last Updated : 2025-05-24

Bab 24

Sudah lebih tiga minggu Joandra berada di Medan. Sore ini dia akan kembali ke Jakarta. Sudah cukup hari-harinya diisi dengan kegalauan. Dia memang sudah kehilangan Utami, tapi hidup terus berlanjut. Joandra tidak mungkin begini selamanya. Dia harus meneruskan hidupnya walau hari-hari sangat berat tanpa ada Utami di sebelahnya. Selama ini Utamilah support system-nya. Utami yang mendukung dalam hal apa pun."Abang! Abang sama Kak Tami kok udah nggak follow-follow-an? Foto Abang juga udah nggak ada di sosmed Kak Tami."Joandra terkejut ketika mendengar suara Lovita yang berjalan mendekat menghampirinya. Adik-adiknya memang mengikuti Utami di media sosial sehingga tahu perkembangan hubungan mereka."Nggak usah kepo kenapa sih, Dek? Penting ya meriksa siapa follow siapa?""Ih, aku nggak kepo," jawab Lovita sewot. "Tapi postingan Kak Tami lewat di feed aku. Aku iseng-iseng buka dan ngeliat foto-foto kalian udah nggak ada. Kok bisa? Jangan bilang Abang lagi bertengkar sama Kak Tami. Jangan y

Last Updated : 2025-05-25

Bab 25

Ada yang terasa berbeda dikala Joandra menginjakkan kakinya di Jakarta hari ini. Bukan lantaran ibukota negara tersebut sudah berubah, melainkan keadaanlah yang tidak lagi sama.Biasanya setiap kali Joandra kembali dari luar kota maka Utami akan menymbutnya dengan penuh semangat dan memberi pelukan hangat. Namun kali ini Joandra hanya sendiri tanpa siapa-siapa.Perasaannya terasa hampa setelah masuk ke dalam rumah dan mendapati hanya ada dirinya sendiri.Tidak ada Utami.Joandra menarik napas panjang, mencoba berdamai dengan keadaan, termasuk hatinya yang sepi.Setelah meneguk segelas air mineral yang baru diambilnya Joandra kemudian mengambil ponsel, memberitahu kedatangannya pada Panji.“Ji, gue udah di rumah. Lo bisa jemput gue sekarang?”Hanya butuh beberapa detik Panji pun membalas pesan tersebut. “Siap, Bang, gue ke sana sekarang.”Panji tiba saat Joandra sedang melamun sendiri. Lelaki itu lantas menempatkan dirinya di kursi di hadapan Joandra.“Lemes banget lo, Bang. Kenapa? C

Last Updated : 2025-05-26

Bab 26

Joandra tidak tahu kenapa Utami ikut. Dia belum lupa untuk mengingat bahwa mantan kekasihnya itu tidak pernah tertarik pada hal-hal yang bernuansa politis dan yang saat ini tengah dijalaninya. Joandra masih terpaku di dekat motor Panji ketika Daniel berjalan menghampirinya. Pria itu tidak sendiri tapi menggandeng Utami ikut dengannya. “Hai, Jo, ketemu lagi kita. Lo udah selesai?” “Sudah.” Joandra mengangguk perlahan. Meski tatapannya mengarah pada Daniel namun Joandra bisa merasakan saat ini Utami sedang menatapnya dengan tajam. Joandra tidak sanggup memandang mantan kekasihnya itu. Jangan pernah lupakan satu hal, bahwa dirinya adalah seorang pengecut. “Kebetulan Om Wira berhalangan hadir, jadi gue yang mewakili, terus—” Daniel melepaskan genggaman tangannya dari Utami. Bukan untuk benar-benar melepaskan, melainkan memindahkan rangkulannya ke punggung gadis itu. “Utami nemenin gue ke sini.” Daniel melanjutkan perkataannya. Mau tidak mau Joandra terpaksa mengalihkan tatapannya

Last Updated : 2025-05-27

Bab 27

Abang udah gila ya?” Itu yang dikatakan Shella saat Joandra mengatakan pada adiknya bahwa dia akan menghadiri acara pertunangan sang mantan.Sore itu Joandra sedang mengantar sepeda motor Shella yang tempo hari dipinjamnya. Sepeda motor matic tersebut dulu adalah milik Joandra. Setelah dia memiliki sepeda motor lain yang dihadiahkan Utami pada hari ulang tahunnya, Joandra memberikan sepeda motornya yang lama pada Shella.“Gilanya di mana, Dek?”“Gimana nggak gila? Kayaknya cuma Abang satu-satunya yang mau datang ke acara tunangan mantan sendiri. Nggak malu apa?”“Kenapa harus malu? Abang kan diundang jadi harus datanglah. Beda lagi ceritanya kalau nggak diundang tapi maksa buat datang. Itu namanya baru malu-maluin.”Shella menggeram kesal mendengar tanggapan ringan Joandra. Sedangkan laki-laki itu menahan agar tidak menampakkan senyum. Joandra tahu persis apa yang Shella maksudkan namun dia sengaja tidak menanggapinya dengan serius.“Bukan itu maksudku, Bang. Masa Abang nggak ngerti?

Last Updated : 2025-05-28

Bab 28

Pukul tujuh malam Joandra tiba di ballroom hotel tempat acara pertunangan Utami akan diselenggarakan. Tidak semua orang diperkenankan masuk. Yang diizinkan mengakses tempat tersebut hanyalah orang-orang yang memiliki undangan. Setiap tamu yang akan masuk ke ruangan tersebut juga diperiksa dengan metal detector.Sekuriti penjaga pintu menganggukkan kepala setelah selesai memeriksa Joandra dan menyatakan Joandra memenuhi syarat untuk menghadiri acara tersebut.Acara pertunangan Utami dengan Daniel mengingatkan Joandra pada perayaan anniversary Maudy dan Mahawira beberapa tahun yang lalu. Sejak pintu masuk Joandra sudah disuguhkan pada pemandangan foto-foto kebersamaan Daniel dan Utami yang penuh dengan kemesraan layaknya pasangan yang akan menikah. Foto tersebut bernuansa vintage yang memberi kesan klasik. Melihat senyum Utami di foto tersebut membuat Joandra ikut melengkungkan bibirnya. Utami yang sudah bahagia saat ini membuat Joandra tidak akan menyesali keputusannya dua tahun yang l

Last Updated : 2025-05-29

Bab 29

Enam bulan kemudian …Suasana duka menyelimuti sebuah pemakaman umum hari itu. Wajah-wajah penuh kesedihan menghiasi muka para pelayat. Joandra merupakan salah satu dari pelayat tersebut.Hari ini, Joandra menghadiri pemakaman pendiri LBH Justicia yang berpulang pada pemiliknya akibat serangan jantung kemarin malam.Sebelum Winarto—nama pendiri LBH tersebut, mengembuskan napas terakhirnya, Joandra masih sempat bertemu dengannya. Mereka berbicara mengenai banyak hal. Terutama mengenai perkembangan LBH mereka. Seolah memiliki firasat bahwa usianya tidak akan lama Winarto berwasiat akan menyerahkan pengelolaan sekaligus kepemilikan lembaga bantuan hukum tersebut pada Joandra karena pria kepala enam itu merasa sudah sangat lelah. Lalu beberapa jam setelahnya pria itu mengeluhkan dadanya sakit. Tidak butuh lama dia pun melepas napasnya dan dinyatakan meninggal sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.Satu per satu pelayat mulai meninggalkan pemakaman setelah jenazah Winarto dikebumikan. Joan

Last Updated : 2025-05-30

Bab 30

Dua pasang mata milik Joandra dan Adnan serentak tertuju ke arah pintu masuk. Tampak di sana seorang gadis muda mengenakan jeans dan blouse berwarna biru laut. Gadis itu kemudian menarik langkah menghampiri keduanya.“Kamu datang tepat waktu, Run. Joandra juga belum terlalu lama di sini. Ayo kenalan dulu. Ini Joandra yang sebelumnya pernah Papa ceritakan. Jo, ini Aruna, anak Om.” Tanpa membuang waktu Adnan mengenalkan sepasang anak muda itu satu sama lain.Aruna berinisiatif mengenalkan dirinya terlebih dulu. Gadis itu mengulurkan tangan kemudian menyebutkan nama. Tak lupa memberi senyum manis.“Aku Aruna.”Joandra menyambut tangan Aruna dan balas menyebutkan namanya. “Joandra,” dengan begitu datar dan tanpa senyum.Aruna menjabat tangan Joandra begitu lama. Gadis itu terpukau oleh kerupawanan lelaki di hadapannya. Sampai akhirnya Joandra menarik tangannya duluan yang membuat Aruna jadi malu sendiri. Semua yang didefinisikan papanya mengenai lelaki itu ternyata tidak salah.Aruna mena

Last Updated : 2025-05-31

PREV

NEXT

SCAN CODE TO READ ON APP

DMCA.com Protection Status