Mata dua insan itu saling bertatapan. Yang satunya menatap sang lelaki dengan penuh ketakutan dan yang satunya begitu dengan penuh damba. “Ah…,”“Pak…” “Jangan Pak, saya mohon.”“Diam gadis manis. Nikmati malam indah kita,”“Tidak. Jangan lakukan ini, saya tidak mau.”“Kamu tidak mau, tapi saya mau. Saya mau kamu malam ini.” “Jangan, Pak. Saya… Saya masih pe—”Dua insan itu adalah Arga dan Lita. *“Maaf, saya khilaf,” ucap Arga. Lita tidak menjawab, dia menangis sesenggukan dan memeluk lututnya. Dia tidak percaya kalau dirinya hampir saja kehilangan kehormatannya. “Maaf, Ta. Maaf, saya benar-benar minta maaf,” ucap Arga. Ia benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, hampir saja dia menodai gadis di sampingnya itu.“Jangan nangis lagi, Ta. Saya kehilangan akal sehat saya. Saya tidak bisa mengontrol diri,” ucap Arga yang terus meminta maaf pada Lita. “Sekarang saya antar kamu pulang, ya?” katanya dan kembali menghidupkan mesin mobilnya. Dua insan itu lanjut perjalanan m
Last Updated : 2025-05-24 Read more