Aku memutuskan untuk meneruskan kembali mimpi lamaku menjadi penari yang dulu sempat kulepaskan.Zeon adalah tipe pria yang sangat tidak punya rasa aman. Atas permintaannya, aku pernah rela meninggalkan satu-satunya hal yang benar-benar kusukai. Aku terus menemaninya dengan sepenuh hati.Namun, sekarang aku sadar bahwa dia sama sekali tidak pantas untuk pengorbanan itu.Awalnya, guruku enggan menemuiku. Jadi, aku menitipkan pesan lewat kepala pelayan dengan mengatakan bahwa aku datang untuk ikut kelas. Sesuai dugaan, dalam waktu kurang dari satu menit, guruku sendiri yang membukakan pintu. Selain itu, dia bahkan menatapku dengan enggan.Dulu, aku adalah murid kesayangannya. Saat aku berhenti menari demi Zeon, guruku marah besar dan bersumpah memutus hubungan denganku.Dia menuangkan segelas susu, lalu mulai mengomel tiada henti, "Dari dulu aku sudah bilang cowok kamu itu nggak bisa diandalkan, tapi kamu nggak percaya. Sekarang kamu baru nyadar, 'kan?""Aku kasih tahu ya, kerugian menta
Baca selengkapnya