All Chapters of Permainan Gila Kakak Angkatku: Chapter 101 - Chapter 110

.******Saat ini mamanya Lhea yang tengah duduk di samping Robin dia pun terdiam, dia tak mengucapkan sepatah kata pun karena dia merasa sangat kesal dengan laki-laki yang berada di sampingnya.Setelah melakukan perjalanan sedikit panjang mamanya Lhea langsung mengerutkan dahinya, "kenapa lewat sini? Ini bukan jalan menuju pernikahan Lhea dan Andreas." ujarnya yang sambil kelihat keluar arah jendela.Robin pun yang tengah mengemudikan mobilnya dia hanya diam saja dia tak menjawab tersebut membuat mamanya Lhea semakin kesal."Robin kenapa lewat sini?" tanyanya kembali.Robin yang tengah mengemudikan mobilnya dia menarik nafasnya."Ya aku ingin saja lewat sini emang kenapa?" jawabnya sambil bertanya kembali.Mamanya Lhea melirikan kedua bola matanya. "Aku tahu kamu melakukan ini supaya aku telat kan dalam acara pernikahan mereka berdua?" tanyanya kepada Robin.Lalu mamanya Lhea mengeluarkan ponselnya. "jadi kalau gitu aku mau telepon Lhea saja." ujarnya sambil mengusap layar ponselnya

Dia tengah mengemudikan mobilnya untuk langsung menuju rumah Lhea yang berada di tengah-tengah ke kota.Dia yang telah mengemudi mobilnya, dia terus terdiam ada perasaan sedih dan juga marah di dalam hatinya namun tak bisa diungkapkan."Mungkin ini adalah jalan satu-satunya." gumumnya di dalam hati.Dan setelah dia melakukan perjalanan yang cukup lama dia melalui banyak gedung-gedung yang berada di kota tersebut itu, yang terlihat begitu indah dengan cahaya lampu malam.Sampailah dia di sebuah rumah yang memiliki parkiran yang cukup besar dan di mana parkiran tersebut terdapat banyak taman bunga, rumah yang berdiri dengan megahnya memiliki tiga lantai dengan desain klasik.Andreas langsung melajukan mobilnya untuk masuk ke dalam, dan dia turun dari mobilnya, laki-laki tersebut langsung melangkahkan kakinya menuju teras rumah tersebut yang begitu besar dengan menaiki beberapa anak tangga di teras itu.Lalu dia pun duduk di atas lantai yang berada di teras, dengan dia bersandarkan seb

"Aku tahu kamu membenciku namun kenapa kamu tidak melepaskan aku?" tanya Lhea kepada Andreas.Lalu Lhea menolehkan kepalanya menuju meja di sampingnya dia melihat ada gelas yang berisi air putih untuknya, Lhea meraih gelas itu dan dia memecahkan gelas tersebut dengan membenturkannya dengan meja.Sehingga gelas yang berada di tangannya pecah lalu dia dekatkan gelas pecah itu ke tangan kirinya."Lebih baik aku mati saja." ucap Lhea.Andreas melihat itu dia langsung membulatkan matanya secara sempurna."Lhea jangan, kamu jangan gila begini." ucap Andreas.Andreas berusaha menjauhkan gelas pecah itu dari tangan Lhea, "sekarang katakan apa yang kamu inginkan Andreas, supaya kamu puas." ucap Lhea sambil menangis, dia ingin mengetahui apa yang terjadi kenapa dia di kurung."Diam kamu Lhea, lepaskan." jawab Andreas dengan keras dan menghentak.Lhea langsung terdiam dia hanya menangislalu Andreas mengaambil gelas tersebut dari tangan wanita yang di cintainya itu.Dia meletakkan pecahan gelas

Lalu Lhea memegang perutnya, dia yang berada di dalam kamar dia beranjak dari duduknya dia langsung menulis di sebuah kertas kecil.Dia menulisnya dengan terburu-buru lalu tak beberapa lama kemudian ada dokter yang datang.Dia langsung melangkahkan kakinya untuk menuju tempat tidurnya kembali.Wanita itu menyelimuti dirinya dengan sebuah selimut, dan tidur dengan bantalnya sedikit tinggi.Dokter laki-laki yang sudah berusia tua itu langsung memeriksa tubuh Lhea.Dia memeriksa bagian perut Lhea."Baiklah nanti akan saya resepkan obatnya dan silahkan dibeli di apotik terdekat." ucap dokter tersebut.Lhea yang tengah berbaring mendengar itu dia langsung memberikan kertas tersebut di saku dokter tersebut, dia memasukkannya ke dalam saku yang berada di kemejanya."Stttt." ucaplah Lhea sambil jari telunjuknya berada di mulutnya.Dokter mengerutkan dahinya, dan dia mengikuti apa yang diperintahkan oleh Lhea.Tak beberapa lama kemudian Andreas datang, dia melangkahkan kakinya untuk masuk

Namun Kevin yang melihat itu dia pun berusaha untuk tetap tenang dia yang berdiri dia berusaha seolah tidak terjadi apa-apa.Dia melangkahkan kakinya mendekati Andreas dan ndreas yang tengah berdiri dia melihat kedatangan dari kevin."Kenapa kamu kesini?" tanya Kevin kepada Andreas.Andreas yang tengah berdiri dia melangkahkan kakinya selangkah lebih dekat dengan Kevin, dia yang berdiri dia menatap Kevin.Namun sayang Andreas tak menjawab hal tersebut.Dia yang tengah berdiri dia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk melihat situasi apa yang terjadi, Andreas tengah mencium bau Lhea yang berada di dekat situ.Lalu Andreas pun merasakan kakinya untuk pergi meninggalkan Kevin.Dia melangkahkan kakinya untuk menuju kamar dirawat inap dari mamanya Lhea.Laji-laki itu langsung masuk ke ruangan tersebut, dia melangkahkan kakinya selangkah lebih dekat dengan ranjang mamanya Lhea, lalu dia duduk di ranjang ruangan itu.Andreas yang tengah duduk dia menarik nafasnya dalam dalam dan me