Sudah tiga hari sejak pernikahan mereka, dan apartemen mungil itu mulai terasa seperti panggung sandiwara. Di mana dua orang asing yang sah di mata hukum harus berpura-pura seperti pasangan Bahagia. Padahal... jauh dari itu. Setiap pagi, Senara akan bangun lebih dulu, membuat sarapan seadanya biasanya roti panggang dan telur ceplok. Jati, dengan rambut acak-acakan dan piyama yang selalu tidak kancing bagian atasnya, akan keluar dari kamar tamu dengan gaya ogah-ogahan. “Telur lagi?” tanya Jati dengan nada malas. “Kalau mau steak, masak sendiri!” sahut Senara ketus. Jati mengangkat tangan, “Oke, jangan marah. Gue cuma nanya.” Setelah sarapan, keduanya akan pergi bekerja Senara sebagai asisten kreatif di agensi iklan, dan Jati yang… yah, sejauh yang Senara tahu, belum jelas pekerjaannya apa. Kadang ia bicara tentang proyek fotografi, kadang menyebut bengkel motor temannya. Tapi belum ada yang pasti. Suatu sore, saat Senara pulang lebih dulu, ia mendapati dapur dalam kondisi be
Last Updated : 2025-07-09 Read more