Senara pulang larut malam. Jam di layar ponselnya sudah menunjuk angka 11.07 ketika ia membuka pintu rumah. Udara dingin malam menempel di kulitnya, dan langkahnya terasa berat seperti menyeret seluruh beban kantor pulang bersamanya.Begitu pintu terbuka, aroma teh hangat menyeruak. Lampu ruang tamu hanya menyala satu, temaram, tapi cukup membuat suasana rumah terasa berbeda dari kantor lebih hangat, lebih hidup.Dan di sana, di sofa, Jati sudah menunggu. Rambutnya sedikit berantakan, kemejanya sudah dilepas dan diganti kaus longgar, wajahnya terlihat lelah tapi hangat. Ia langsung bangkit begitu mendengar suara pintu.“Capek banget kayaknya,” sambutnya pelan, suaranya lembut, seperti selalu.Senara meletakkan tasnya di meja, mengusap wajahnya kasar, dan menghembuskan napas panjang. “He-emm… capek banget. Aku kesel, sumpah!”Jati mendekat, menatapnya cemas. “Kenapa?”“Kan ada mau ada CEO baru di perusahaan aku,” keluh Senara, nada suara nya meninggi sedikit karena emosi yang ditaha
Last Updated : 2025-12-04 Read more