Suara Anya terdengar dari pengeras suara, tajam dan terkendali. "Terima kasih atas informasinya, Hergom." Lalu, dia menutup telepon.Nyonya Besar Drusilla duduk diam, alisnya berkerut ketika menyadari bahwa semua bagian dari cerita ini mulai tersusun rapi. Semuanya berjalan terlalu lancar, terlalu rapi.Kebangkitan Shafira yang tiba-tiba, kesepakatan senilai 1,5 triliun yang tadinya terasa tidak nyata, semuanya masuk akal sekarang.'Dia pasti sudah menjual tubuhnya ke setiap petinggi di PT Nirwana,' pikir Nyonya Besar, bibirnya tersenyum tipis.Namun sejujurnya, dia tidak peduli. Bahkan, dia sedikit mengagumi Shafira.Jika itu harga yang harus dibayar demi mengamankan kerja sama dengan PT Nirwana, maka itu adalah pengorbanan yang pantas.Itu adalah langkah yang cerdas. Terkadang pengorbanan seperti itu harus dilakukan.Dia tidak akan menuntut Shafira untuk dihukum. Namun, ini bukan sesuatu yang pantas dipamerkan di depan keluarga. Hal seperti ini seharusnya tetap disimpan rapat-rapat.
Read more