"Terus isi surat itu apa, Nad?" tanyaku penasaran.Nadya mengalihkan pandangannya ke arah lantai. "Soal itu... aku belum berani baca, Mbak. Terus terang aku masih belum sanggup."Aku mengangguk, memahami perasaannya yang masih berduka atas kehilangan tunangannya sekitar satu tahun yang lalu. Aku sendiri, belum tentu mampu menanggung penderitaan ditinggal oleh orang tersayang."Baca saja sewaktu perasaanmu sudah tenang, Nad. Kalau kamu tidak ingin menceritakannya padaku, aku gak apa-apa. Yang terpenting jangan sampai kamu berpikir berlebihan, aku takut kamu jadi depresi."Nadya tertawa kecil. "Justru pemikiran Mbak yang berlebihan.""Aku serius, Nadya. Aku sendiri memang tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang aku cintai. Tapi membayangkannya saja, aku sudah gila.""Memang waktu di awal setelah kehilangan orang-orang yang aku cintai, hidupku terasa hancur, Mbak. Tapi semakin lama ku berpikir, hidup harus terus berlanjut dan aku tidak mungkin terus t
Terakhir Diperbarui : 2025-06-16 Baca selengkapnya