Pria itu roboh ke lantai, mengerang-erang. Dua pria lainnya langsung maju, marah."Kau benar-benar cari mati!" teriak pria kedua.Neina berputar, mengayunkan pipa itu seperti petir, memaksa mereka menjaga jarak. Setiap ayunan adalah deklarasi, setiap gerakan adalah janji perlawanan. Ia tidak akan membiarkan mereka menang. Tidak di sini, tidak sekarang.Lorong parkir itu berubah menjadi medan pertempuran. Suara benturan pipa, erangan, dan teriakan marah menggema di antara mobil-mobil. Neina mengayunkan pipa itu lagi dan lagi, menargetkan kaki, lengan, bahu. Ia bergerak cepat, menghindari pukulan dan tendangan mereka. Adrenalin membanjiri dirinya, memberinya kekuatan yang tak terduga. Ia tidak lagi ketakutan. Yang ada hanyalah tekad membara untuk bertahan hidup.Pria ketiga mencoba meraihnya dari belakang, tapi Neina merasakan gerakannya. Ia berputar cepat, menyikut pria itu di dada, lalu mengayunkan pipa ke lututnya. Pria itu jatuh berlutut, terengah-engah.Tinggal pria kedua, yang pal
Terakhir Diperbarui : 2025-06-09 Baca selengkapnya