Pertanyaan itu seakan menusuk tepat di dalam hatiku, aku mengerjapkan mataku sekilas, bingung harus menjawab atau lebih baik mengalihkan. “Saya nggak ngerti maksudnya gimana Mbak …,” lirihku menggelengkan kepala.Dia seperti tengah mempertimbangkan sesuatu, tapi tatapannya turun sebentar ke meja, lalu naik lagi ke mataku. “Kamu nggak lagi sedih?” tanyanya dengan mengangkat sebelah alisnya.Aku mengerutkan dahiku, sementara suaraku seakan tercekat, tak bisa menjawab pertanyaan yang mudah itu. “Ya sedih, Mbak,” bisikku dalam hati,Dia tersenyum samar, sembari menopang tubuhnya dengan kedua tangan yang berada di atas meja “Mbak Kayla, dengerin ucapan saya, ya … saya nggak tau apa yang sebenarnya terjadi sama kalian berdua, ya, karena setau saya ... sebelum ini, kalian masih baik-baik aja. Tapi kalo saya liat, kayak ada sesuatu di antara kalian yang cukup ... mengganjal, dan saya nggak tau apa itu. Tapi semoga tebakan saya ini salah, ya?”Tubuhku semakin menegang mendengarnya. Mataku mene
Last Updated : 2025-08-14 Read more