“Dah kenyang, saatnya manja sama suami~” ucapku mengusap perut dan berjalan dengan sedikit merapikan penampilanku, rambutku terutama, “Kira-kira Rayhan mau ngomongin apa, ya?” ujarku penasaran dengan senyum yang sulit untuk ditahan.Langkahku berhenti tepat di samping sofa, mencoba menetralkan jantungku yang semakin berpacu kencang. Tanganku bergerak menggeser bantal ke tengah dan memberikan jarak di antara kami, hanya dua bantal, tapi rasanya kayak jarak Jakarta–Tokyo, saking dinginnya suasana pag ini.Aku mengambil napas panjang, lalu berdeham sebentar, “Rayhan?” panggilku dengan suara pelan. "Katanya mau ngomong, apa?" tanyaku menaikkan sebelah alisnya.Rayhan akhirnya menoleh dan menyimpan laptopnya, tatapan kami bertemu, terlihat tenang memang, tapi bukan tenang yang bikin hati adem, melainkan lebih kayak ... ada sesuatu yang udah lama dia pikirin, dan malah bikin aku tambah nggak tenang.Ia berdeham pelan, sebelum mengambil sesuatu dari dalam tasnya, “Ini berkas pembatalan pernik
Last Updated : 2025-08-05 Read more