Wajah Sabdi tampak penuh kesulitan, dia mengeluh, "Nona besar, kamu tiba-tiba menelepon minta tempat tinggal, aku sudah berusaha sebisa mungkin. Untuk sementara, terimalah seadanya.""Aku nggak peduli!" teriak Hanna. Dia menggertakkan giginya, lalu berkata, "Aku mau tinggal di hotel, aku mau Presidential suite!""Kamu yakin? Dengan popularitasmu sekarang, minimal kamu harus tinggal di hotel bintang lima. Biayanya lebih dari 40 juta per malam, memangnya kamu punya uang segitu sekarang?" tanya Sabdi.Hanna terdiam."Tahan sebentar saja," kata Sabdi. Dia berusaha membujuk, "Aku sudah panggil petugas bersih-bersih, sore nanti apartemen ini akan rapi dan nyaman untuk ditempati."Hanna menatapnya tajam.Namun, Sabdi sama sekali tidak gentar. Dia menepuk bahu Hanna dengan santai, lalu berkata, "Ini cuma untuk sementara. Tenangkanlah emosimu. Lagi pula, kamu nggak ada jadwal kegiatan selama dua hari ini. Pakai waktu ini untuk tenangkan dirimu saja. Aku masih ada urusan, jadi pergi dulu."Sabdi
Read More