Jerry tidak kembali sampai malam.Ketika dia akhirnya pulang, Davina sudah kembali ke kamarnya.Vanesa sedang duduk di ruang tamu di lantai pertama.Jerry masuk dan melihat Vanesa duduk sendirian di sofa. Dia berjalan menghampiri, lalu melihatnya dan bertanya, "Apa kamu menungguku?"Vanesa mengangkat matanya untuk menatap Jerry. "Jerry, ayo bicara."Jerry pun tersenyum kecil. "Boleh kalau mau bicara soal pernikahan, tapi hal-hal lain nggak perlu dibicarakan.""Oke." Ekspresi Vanesa terlihat dingin. "Aku nggak keberatan menikahimu, tapi syaratnya kita harus pulang dan menikah di sana. Lalu, aku juga mau kita membuat perjanjian pranikah denganmu dan aset kita harus ada akta kepemilikannya."Jerry menatap Vanesa.Sikap Vanesa yang melunak ini agak tiba-tiba.Namun, Jerry segera paham."Apa yang dikatakan Davina kepadamu?""Memangnya apa yang bisa dia katakan padaku?" Vanesa balas mencibir, "Dia sekarang orang yang sangat bergantung pada cinta. Dia sudah bertekad akan melahirkan anakmu, ta
Read more