Davina mengangguk pelan, lalu bertanya lagi, "Kalau begitu, kamu bakal ke luar negeri lagi nggak?"Jerry melirik ke arah Vanesa, kemudian menjawab, "Nggak. Mulai sekarang, aku akan menetap di Kota Amari."Vanesa menyelesaikan suapan terakhir kuenya, lalu berdiri sambil membawa piring kosong dan berkata, "Kalian lanjut ngobrol saja. Aku duluan, ya."Mendengar Vanesa hendak pergi, Davina buru-buru mengejarnya, "Eh, Kak Vanesa! Tunggu aku!"Begitu mendengar Davina memanggilnya, langkah Vanesa pun berhenti. Dia hendak menoleh, tetapi Davina berlari terlalu cepat dan tidak sempat berhenti. Akhirnya, tubuhnya langsung menabrak Vanesa. Davina menjerit kecil dan jatuh ke arah Jerry yang sedang duduk di kursi.Sementara itu, Vanesa refleks menahan diri pada tepi meja, dan berhasil menjaga keseimbangan tubuhnya."Vanesa!""Bu Vanesa!"Jerry dan Emran berseru bersamaan.Emran segera bangkit dan bergegas ke sisi Vanesa. "Kamu nggak apa-apa? Ada yang sakit?" tanya Emran.Kaki Vanesa terkilir.Kondi
Read more