Mendengar itu, Vanesa tertegun sejenak.Alfredo yang tadinya duduk diam di sofa, begitu mendengar ucapan Bella, matanya langsung merah.Dia tidak menangis, tetapi melihatnya duduk di sofa dengan mata merah, itu tampak sangat memilukan.Vanesa menyadarinya, lalu sambil menggendong putrinya, dia duduk di samping putranya. Satu tangan memeluk Bella, tangan lain merangkul Alfredo."Sayang, jangan sedih. Ayah cuma pergi jauh saja," ujar Vanesa dengan suara yang lembut. Kejadian ini terjadi begitu tiba-tiba dan dia hanya bisa menenangkan kedua anaknya terlebih dahulu. "Tapi, Alfredo dan Bella harus ingat, ke mana pun Ayah pergi, dia akan selalu mencintai kalian."Alfredo meringkuk di pelukan ibunya, lalu bertanya dengan lirih, "Apa Ayah akan menelepon kita?"Vanesa menjawab, "Kalau ada waktu, Ayah pasti akan menelepon. Tapi, dia pasti tetap memikirkan dan merindukan kalian meski sedang sibuk.""Hiks, kenapa Ayah harus pergi ke luar negeri?" Bella menyembunyikan wajah mungilnya di dada ibunya
Read more