Jolia terbangun dari pingsannya. Wanita itu benar-benar ketakutan karena Aqeela yang terjun dari lantai dua.“Pa!” teriak Jolia dan Winarta segera kembali.“Ada apa, Ma?” Winarta membantu Jolia untuk duduk.“Bagaimana kondisi Aqeela? Di mana dia?” tanya Jolia khawatir.“Aqeela baik-baik saja, Ma,” jawab Winarta.“Bagaimana bisa? Dia jatuh dari lantai dua,” ucap Jolia memegang tangan Winarta.“Papa juga tidak tahu. Gadis itu bahkan kabur dari rumah ini. Papa benar-benar ikut bingung,” jelas Winarta.“Apa?” Julia terkejut.“Kita tunggu saja Bramasta kembali dengan membawa Aqeela. Kita minta penjelasan dari mereka,” ucap Winarta.“Permisi, Tuan dan Nyonya. Makan siang sudah siap.” Pelayan dapur menemui Winarta dan Jolia.“Kita makan dulu biar kamu kuat. Aqeela baik-baik saja.” Winarta membawa Jolia ke ruang makan.“Mama benar-benar tidak tenang,” ucap Jolia memegang dadanya.“Anak buah Bramasta sudah melaporkan bahwa Aqeela sedang makan siang di restaurant.” Winarta tersenyum.“Anak ini b
Terakhir Diperbarui : 2025-07-10 Baca selengkapnya