Saat berkata demikian, Livia langsung berbalik hendak pergi. Melihat sikapnya yang seperti itu, Farel pun merasa iba. "Nggak capek. Kalau kamu mau main, aku temani," katanya.Begitu mendengarnya, Livia langsung tersenyum semringah. Dia segera maju dan ikut mengantre bersama Farel.Saat masih kecil, Jovita sangat suka pergi ke taman hiburan. Namun, semua itu berhenti sejak usia 18 tahun, ketika dia bertemu Farel. Sejak jatuh cinta pada Farel, dia selalu menuntut dirinya untuk menjadi Nyonya Wibisono yang sempurna. Tenang, anggun, dan menyembunyikan perasaan di balik senyuman.Alhasil, sudah bertahun-tahun lamanya dia tidak pernah menginjakkan kaki di taman hiburan. Wahana-wahana seru yang dulu disukainya, kini malah membuatnya gugup saat melihatnya.Santos membawanya berjalan sampai ke wahana histeria, lalu berhenti. "Kita mulai dari yang paling seru, kamu takut nggak?"Sebenarnya, Jovita merasa agak gugup. Namun melihat ekspresi Santos yang antusias, dia menggelengkan kepala. "Nggak ta
Magbasa pa