“Key, aku tidak tahu kalau kamu ternyata pendendam banget. Tidak cukup dengan keluargamu yang kaya? Bahkan sekarang telah liburan ke Singapura di hotel mewah. Kenapa sekarang menjatuhkan kami? Maumu apa, Key? Kalau aku targetmu, datanglah. Jangan kau hancurkan karir kami.” “Siapa, Jen.” Terdengar teriakan cukup jauh. “Entahlah, Kak. Aku tidak ngerti. Omongannya seperti pasien melarikan diri dari rumah sakit jiwa.” Neal tersentak. Ia memperhatikan layar ponsel. Tidak salah lagi, itu memang nomor Key.“Key … Key!” teriak Neal, tetapi panggilan terputus. Ia memencet cepat sebuah pesan. [Kita perlu ngobrol]Tetapi tak sampai satu detik, muncul tanda merah.“Kau memblokirku lagi?!” erangnya sambil melempar ponselnya seketika terdengar pecahan memenuhi ruangnya. Ia kembali mengerang ketika melihat ponsel mahal keluaran baru telah hancur bahkan kreditnya belum lunas. “Key, aku bersumpah, aku tidak akan m
Last Updated : 2025-07-22 Read more